Sukses

Teknologi Cetak Organ Buatan dengan Printer 3D Makin Maju

Teknologi bioprinter ini berhasil mencetak telinga, tulang, dan struktur otot yang dapat berfungsi dengan baik.

Liputan6.com, Jakarta - Pertama kalinya sekelompok ilmuwan berhasil membuat sel hasil cetak 3D yang cukup kuat dan besar untuk menggantikan jaringan tubuh manusia. Adalah sekelompok peneliti dari Wake Forest School of Medicine yang berhasil mengembangkan teknologi cetak 3D bernama bioprinter.

Mengutip informasi dari laman The Verge, Kamis (18/2/2016), teknologi ini dapat digunakan untuk membuat telinga, tulang, termasuk struktur otot. Para peneliti menggunakan material seperti plastik dan sel hidup dari manusia, kelinci, ataupun tikus sebagai bahan untuk mencetak organ buatan.

Teknologi bioprinter ini memungkinkan peneliti mencetak polimer sementara yang berasal dari material seperti plastik tersebut. Tujuannya, untuk memperkuat struktur selama proses implantasi.

Proses pencetakan dilakukan dengan tetap memastikan sel masih harus hidup hingga penanaman. Sebab, salah satu masalah yang dihadapi organ buatan, adalah kemampuan bertahan. Selain itu, tak jarang organ buatan mengalami perubahan bentuk saat proses implantasi. 

Lalu setelah implantasi, kandungan material seperti plastik yang digunakan pada organ buatan tersebut lambat laun akan berkurang. Pada saat yang sama, sel-sel matriks pendukung akan membantu mempertahankan bentuk organ buatan. Selanjutnya di akhir proses, sel-sel ini dapat tergorganisasi secara mandiri dan tak lagi memerlukan bahan pendukung.

Dalam uji coba, para peneliti menanamkan telinga buatan pada kulit tikus. Setelah dua bulan, ternyata organ tersebut masih memiliki bentuk yang sama. Hal yang sama juga berlaku dengan otot dan tulang yang berhasil berkembang dengan baik.

Kendati tampak menjanjikan, Adam Feinberg, seorang biomedical engineer mengingatkan bahwa teknologi ini masih perlu dikembangkan lebih lanjut. Terlebih, jika akan diterapkan pada manusia. Namun, ia menganggap hal ini sebagai kemajuan luar biasa dalam bidang teknologi kesehatan. 

Sebenarnya, teknologi cetak 3D untuk keperluan penelitian kesehatan sudah lumrah dilakukan. Namun, sejauh ini para peneliti berhasil mengembangkan organ hasil cetak 3D yang dapat berfungsi. Bahkan, bukan tidak mungkin organ hasil teknologi ini dapat digunakan untuk kebutuhan klinis.

(Dam/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini