Sukses

Facebook Gunakan Kecerdasan Buatan untuk Petakan Populasi Manusia

Facebook menggunakan kecerdasan buatan untuk menghasilkan data populasi manusia yang lebih akurat

Liputan6.com, Jakarta - Rencana Facebook untuk membuat semua orang di dunia terhubung dengan internet memang masih jauh dari harapan. Hal ini disebabkan ada beberapa masalah yang belum dapat diselesaikan. Salah satunya adalah masalah pemetaan yang belum akurat.

Untuk mengatasi hal tersebut, Facebook mengambil inisiatif dengan membuat jaringan pemetaan sendiri. Facebook menggunakan foto beresolusi tinggi dari satelit dan mesin dengan kecerdasan buatan untuk memetakan pemukiman manusia yang ada di foto-foto tersebut.

"Tujuan kami adalah mencari cara untuk mengembangkan teknologi dan memahami bagaimana menghubungkan tiap manusia di planet ini," ujar Head of Engineering dan Infrastructure Facebook Global Jay Parikh, seperti dikutip dari laman Tech Crunch, Rabu (24/2/2016).

Oleh sebab itu, sejak tahun lalu, Facebook Connectivity Lab sudah bekerja sama dengan divisi kecerdasan buatan dari Facebook sendiri, untuk memulai pemetaan populasi manusia. Sebagai langkah awal, Facebook telah melakukan pemetaan di 20 negara dengan luas mencapai 21,6 juta persegi kilometer.

Dari pemetaan awal tersebut, Facebook berhasil mengumpulkan sekitar 14,6 miliar gambar dari pencitraan satelit. Lalu, untuk mengetahui keberadaan manusia dari gambar-gambar tersebut, Facebook menggunakan sebuah mesin sederhana yang sudah didukung kecerdasan buatan. 

Sudah dilengkapi dengan algoritma khusus, mesin tersebut dapat mencari gambar yang dinilai memiliki ciri-ciri pemukiman manusia. Dan, untuk melakukan hal tersebut, Facebook juga telah melatih mesin tersebut menggunakan ribuan mesin di pusat data Facebook.

Nantinya, hasil pengolahan data yang dilakukan Facebook ini juga tersedia di masing-masing negara. Facebook juga berencana menggunakan data ini untuk kebutuhan analisis lain, sehingga ini dapat digunakan untuk keperluan ilmuwan, pemerintah, ataupun pebisnis.

Dan untuk mendukung rencana tersebut, Facebook telah menjalin kerja sama dengan Columbia University. Hal ini dilakukan untuk memungkinkan data digunakan pada bidang lain. Sebab, Facebook sendiri hanya membutuhkan data ini untuk keperluan internal sebagai acuan untuk mengembangkan konektivitas internet yang lebih luas. 

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.