Sukses

Akuisisi SwiftKey oleh Microsoft Rp 3,4 Triliun Rampung

Proses akuisisi SwiftKey oleh Microsoft dengan nilai sekitar US$ 250 juta atau Rp 3,4 triliun telah rampung.

Liputan6.com, San Francisco - Awal bulan lalu, Microsoft berencana untuk mengakuisisi aplikasi keyboard berbasis kecerdasan buatan, SwiftKey. Saat ini, proses akuisisi senilai sekitar US$ 250 juta atau Rp 3,4 triliun itu telah rampung.

Dilansir Ubergizmo, Rabu (2/3/2016), informasi bahwa proses pencaplokan perusahaan milik Jon Reynolds dan Ben Medlock itu telah selesai berasal dari sebuah unggahan tweet milik Executive Vice President of Microsoft's Technology and Research Group Harry Shum pada 2 Maret 2016.

Dalam cuitannya, Shum menuliskan, "Dengan bahagia kami laporkan bahwa proses akuisisi SwiftKey telah selesai. Selamat datang di Microsoft, SwiftKey! Mari kita bekerja dengan baik untuk kepuasan pelanggan."

Laman yang sama menyebutkan, tidak jelas apakah Microsoft benar-benar menginginkan aplikasi yang mampu memprediksi teks tersebut atau hanya menginginkan kecerdasan buatan di dalamnya?

Meski begitu, aplikasi SwiftKey untuk perangkat iOS dan Android masih akan tetap dapat digunakan. Tampaknya, tidak ada rencana untuk menarik aplikasi tersebut dari pasaran walaupun Microsoft akan mengembangkannya.

Beredar kabar, raksasa perusahaan komputerisasi yang didirikan Bill Gates itu bermaksud untuk mengintegrasikan beberapa fitur SwiftKey ke keyboard Word Flow yang ada pada Windows 10.

Saat ini banyak aplikasi keyboad serupa SwiftKey, namun Microsoft memilih SwiftKey lantaran di antara pesaingnya, aplikasi keyboard tersebut yang paling populer di kalangan pengguna.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perkembangan SwiftKey

Aplikasi SwiftKey sendiri dikembangkan sekitar 2008 dan dalam perkembangannya, pada 2010 pendirinya berhasil meluncurkan versi pertama aplikasi tersebut pada ponsel Android yang dapat mendukung penggunaan tujuh bahasa.

Selanjutnya, SwiftKey juga meluncurkan pembaruan dengan menandatangani perjanjian lisensi dengan perusahaan lain, termasuk dengan Samsung untuk mendukung penggunaan aplikasi tersebut pada perangkat Galaxy.

SwiftKey juga makin berkembang dengan mempekerjakan 160 staf serta memiliki kantor di Southwark, San Francisco dan di Seoul, Korea Selatan. Selain itu, SwiftKey juga digunakan oleh 300 juta pengguna di seluruh dunia seiring dengan penggunaannya pada perangkat Android, BlackBerry, Windows Phone, dan iOS.

SwiftKey pun mendapatkan pendanaan dari perusahaan terkenal sebelum dibeli oleh raksasa perangkat lunak, Microsoft. SwiftKey sendiri menggunakan kecerdasan buatan untuk memprediksi ketikan penggunanya. Aplikasi itu juga disebut-sebut merupakan salah satu aplikasi keyboard terbaik di dunia. 



(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.