Sukses

Berkat Pemblokir Iklan, Opera Browser Klaim Makin `Ngebut`

Opera Software meluncurkan fitur ad-blocking yang terintegrasi dalam versi developer terbaru untuk browser Operas versi PC.

Liputan6.com, Jakarta - Opera Software meluncurkan fitur ad-blocking (pemblokir iklan) yang terintegrasi dalam versi developer terbaru untuk browser (peramban) Opera PC. Ketika diaktifkan, fitur baru itu diklaim mampu mempercepat waktu loading sebuah website hingga 90 persen, dibandingkan dengan tidak diaktifkan.

Teknologi pemblokir iklan terintegrasi ini juga memberikan pengalaman browsing 40% lebih cepat dibandingkan dengan ekstensi pemblokir iklan dari pihak ketiga. Kinerja yang meningkat ini dimungkinkan karena proses filtering atau pemblokiran terjadi di level web-engine. Dengan demikian, peramban dapat memiliki kontrol penuh terhadap proses loading suatu halaman web. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh ekstensi pemblokir iklan dari pihak ketiga.

"Iklan memang menghidupkan internet, memungkinkan banyak layanan bisa disediakan secara gratis untuk pengguna. Tapi, sebagaimana ditunjukkan riset terbaru kami, kebanyakan halaman web saat ini secara signifikan diperlambat oleh banyaknya iklan dan tracking. Kami tidak mau menerima hal ini--kami ingin web bisa menjadi tempat yang lebih baik bagi kita semua, sebagai pengguna," ujar SVP of Engineering and Head of Opera for computers, Krystian Kolondra, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/3/2016).

Fitur baru ini terintegrasi penuh dengan peramban, sehingga tidak ada unduhan ekstensi tambahan maupun plug-in yang diperlukan. Saat browsing, pengguna dapat dengan mudah memilih untuk mengaktifkan fitur pemblokiran iklan yang ada di opsi dialog.

Fitur pemblokir iklan
Beberapa tahun belakangan ini, jumlah iklan online yang terus meningkat telah menjadi salah satu faktor paling meresahkan ketika seseorang sedang menjelajahi web. Karena itu jumlah pengguna pemblokir iklan makin meningkat.

Angka pengguna yang memanfaatkan piranti pemblokir iklan naik hingga 41% di seluruh dunia dan 48% di Amerika Serikat antara kuartal kedua 2014 dan kuartal kedua 2015. Sebanyak 98% dari jumlah pengguna tersebut menggunakan PC.

"Permintaan yang terus bertambah untuk piranti pemblokir iklan menunjukkan kepada kami bahwa pendekatan iklan saat ini telah mengganggu pengalaman online pengguna. Iklan mengganggu kita saat menjelajahi Internet, memperlambat kinerja peramban, dan di Opera, kami ingin memperbaikinya," jelas Kolondra.

(Din/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.