Sukses

Gantilah Password Anda Sesering Mengganti Celana Dalam

Kampanye Kaspersky Lab mengajak pengguna internet untuk mengganti password sesering mengganti celana dalam. Kenapa?

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei yang dilakukan Kaspersky Lab mengenai keamanan data terhadap 11.000 orang menyebutkan bahwa 59 persen responden akan menghindari menggunakan penyedia jasa keuangan yang baru-baru ini mengalami insiden keamanan data.

Sayangnya, hal tersebut tidak dibarengi dengan kebiasaan baik dari konsumen. Misalnya, masih ada konsumen yang melakukan transaksi online di komputer yang digunakan massal (seperti di warung internet), atau dengan jaringan internet bersama (Wi-Fi di tempat umum).

Melihat ancaman keamanan data pengguna yang menyebabkan potensi kerugian material, Kaspersky Lab memiliki beberapa tips bagi pengguna internet. Salah satunya adalah dengan mengganti password berbagai akun internet secara berkala.

Bahkan, Corporate Communication Manager Kaspersky Lab South East Asia Sanjeev Nair mengemukakan, Kaspersky Lab memiliki sebuah kampanye 'Passwods are like underwear' atau 'Password mirip dengan celana dalam.'

"Sama seperti pakaian dalam, password akun kita di internet harus sering diganti. Kampanye global kami menyebutkan, jangan berbagi (password) dengan siapa pun dan seringlah mengganti password Anda," kata Nair yang ditemui dalam media briefing Potensi Keamanan Transaksi Nontunai bersama Kaspersky Lab Indonesia di Grand Indonesia, Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Ia melanjutkan, saat mengganti password, gunakanlah kombinasi yang tidak mudah diduga-duga oleh orang lain.
Ilustrasi Password
Sementara itu, Territory Channel Manager Kaspersky Labs Indonesia Dony Koesmandarin menyarankan untuk tidak menggunakan tanggal lahir, nama anak, nama pasangan, serta data-data umum sebagai password.

Selanjutnya, tips lain yang disarankannya adalah setiap perangkat komputer serta smartphone perlu dilengkapi dengan antivirus yang selalu diperbarui.

"Install dan pastikan Anda memperbarui antivirus. Selanjutnya, gunakan personal firewall untuk menghindari perangkat anda dari serangan peretas," jelas Dony.

Selanjutnya, Dony menyebutkan pengguna hardware untuk tidak lupa memulihkan (backup) data-data pada perangkat komputer. Tips keamanan lain yang perlu dilakukan pengguna adalah memastikan agar sistem operasi dan aplikasi selalu diperbarui.
Di era informasi yang sudah serba terbuka seperti ini, password satu-satunya hal yang masih ditutupi oleh setiap orang.
"Jika menggunakan email, saya sarankan untuk tetap berada pada plain text, tidak perlu mengatur tampilannya. Memang terlihat lebih menarik, tetapi hal itu justru menjadikannya rentan," kata Dony.

Hal lainnya yang perlu diperhatikan, pengguna mesti berhati-hati dan jeli terhadap lampiran dalam email yang berjenis file eksekusi (.exe). Terakhir dan yang harus diperhatikan adalah, pengguna internet agar tidak membalas email spam.

"Pokoknya jangan membalasnya, kalau sekadar membaca tidak apa-apa. Selain itu, jangan pilih unsubscribe tautan (link) tersebut. Sebab, itu justru menjadikan email sejenisnya terus-terusan masuk, padahal sudah berhenti berlangganan," tuturnya.

(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.