Inikah 'Jalan Pintas' Menggapai Bintang Alpha Centauri?

Liputan6.com, California - Fisikawan terkemuka Stephen Hawking mengumumkan program terbarunya yang ia buat bersama dengan miliarder asal Rusia, Yuri Milner.

Program bernama “Breakthrough Starshot” ini akan mengirimkan sebuah ‘robot’ kecil ke luar angkasa dengan tujuan untuk menyambangi Alpha Centauri, yaitu bintang terdekat Tata Surya yang jaraknya berkisar 4,37 tahun cahaya dari Bumi. 

Seperti dilansir laman Tech Insider, Sabtu (16/4/2016), robot tersebut dirancang dalam bentuk pesawat antariksa yang didorong dengan kecepatan cahaya agar bisa mencapai area Alpha Centauri. Meski begitu, Hawking belum bisa memastikan apakah ini memang akan menjadi 'jalan pintas' untuk menggapai Alpha Centauri atau tidak.

Jika program ini berhasil dieksekusi, jarak tempuh robot tersebut ke Alpha Centauri hanya memakan waktu dua dekade.

“Kami merancang pesawat antariksa robotik ini dengan bantuan sorot cahaya dan layar yang ringan. Dengan begitu, perjalanan ke Alpha Centauri bisa ditempuh dalam satu generasi,” kata Hawking.

Robot ini bahkan disebut-sebut memiliki bobot paling ringan, di mana menyematkan chip setipis wafer di dalam layar yang disimpan di dalam bodi robot.

Selain Yuri Milner, program tersebut juga didukung sekelompok ilmuwan dan beberapa miliarder ternama lainnya yang bertindak sebagai investor. Bahkan, pendiri Facebook Mark Zuckerberg disebut-sebut juga turut andil dalam pengembangan program ini.



Pada kesempatan yang sama, Milner mengungkap soal cara kerja Nanocraft. “Ia akan mengambil gambar dan data ilmiah dari ekosistem Alpha Centauri dan akan mengirimkan semuanya ke Bumi dalam waktu sorotan cahaya,” kata Milner.

Seperti diketahui, Alpha Centauri merupakan bintang yang diyakini banyak ilmuwan merupakan sebuah zona layak huni. Nantinya, robot Nanocraft akan melayang di luar angkasa menggunakan panel surya yang mampu membuat kecepatan pesawat ini lebih stabil.

Sekadar informasi, untuk menggapai area Alpha Centauri dengan menggunakan pesawat luar angkasa konvensional, dibutuhkan waktu yang sangat lama, yaitu sekitar 30 ribu tahun.

(Jek/Isk)