Sukses

Merasa Pusing, Jokowi Akan Sediakan Dana Khusus Untuk Startup

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengatakan ia semakin pusing melihat perkembangan teknologi dan e-Commerce yang begitu pesat.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), mengatakan ia semakin pusing melihat perkembangan teknologi dan e-Commerce yang begitu pesat. Pernyataan itu ia lontarkan setelah melihat paparan perkembangan e-Commerce di Indonesia yang disampaikan Ketua idEA, Daniel Tumiwa.

Pada pembukaan acara Indonesia e-Commerce Summit and Expo (IESE) 2016, Jokowi tak menampik Indonesia tertinggal jauh dengan beberapa negara maju lain, apalagi setelah ia menginjakkan kaki ke Silicon Valley yang merupakan gudangnya startup teknologi. Namun ia optimis industri e-Commerce di Indonesia bisa berkembang pesat.

Untuk mengejar ketertinggalan itu, kata Jokowi, pemerintah akan menyiapkan dana khusus untuk mengembangkan startup. Belum diketahui berapa anggaran yang akan dialokasikan. Namun, Jokowi mengklaim tidak mau kalah dengan pemerintah Thailand yang telah menyiapkan Rp 7 triliun tahun ini untuk startup mereka.

"Kalau kita tidak berani melebihi mereka, saya pastikan kita akan tertinggal, karena itu startup harus kita perhatikan, dihubungkan, dan dibantu carikan pemodal", ujar Jokowi.

Alokasi anggaran kemungkinan akan diambil dari APBN 2016 jika memang masih ada. Ini merupakan bentuk dukungan yang diberikan pemerintah kepada startup dan memfasilitasi kegiatan penelitiannya.

IESE sendiri merupakan perhelatan e-Commerce terbesar di Indonesia yang berlangsung pada 27–29 April 2016. Sebanyak 72 pembicara akan hadir untuk berbagi ilmu dan pengetahuan tentang e-Commerce, baik lokal maupun internasional, serta lebih dari 150 eksibitor.

Ajang ini juga sebagai tindak lanjut program pemerintah di bidang teknologi dan ekonomi digital, yang telah menjadi salah satu prioritas pembangunan.

Misalnya dalam upaya mensosialisasikan Peta Jalan e-Dagang Indonesia, khususnya perihal program lahirnya 1.000 technopreneur di tahun 2020.

(Dew/Isk)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini