Sukses

Hebat, Anak Magang Snapchat Digaji Rp 131 juta per Bulan

Anda adalah mahasiswa jurusan IT? Persiapkan diri untuk magang di Snapchat dengan upah Rp 131 juta per bulan. Hebat bukan?

Liputan6.com, California - Aplikasi pesan foto Snapchat benar-benar jadi perusahaan besar. Bagaimana tidak, perusahaan bermarkas di California ini membayar anak magangnya sebesar US$ 10.000 atau setara Rp 131 juta per bulan.

Dilansir The Guardian, Minggu (1/5/2016), bayaran itu belum termasuk uang sewa rumah sebesar US$ 1.500 atau Rp 19 juta yang juga ditanggung perusahaan.

Kabar ini diperoleh dari hasil survei mengenai upah yang diberikan oleh perusahaan teknologi di Sillicon Valey kepada anak yang magang saat musim panas. Data survei ini diperoleh dari seorang mahasiswa University of California Berkeley bernama Rodney Folz.

Dalam survei anonim itu, lebih dari 500 mahasiswa mendapatkan bayaran tinggi ketika magang di perusahaan teknologi, terutama mereka yang menempati posisi engineer.

Tidak hanya Snapchat, sejumlah nama perusahaan teknologi pun memberikan bayaran tinggi bagi para mahasiswa magang. Sebut saja Pinterest, yang menawarkan bayaran Us$ 9.000 atau setara Rp 118 juta, ditambah US$ 1.000 atau Rp 13 juta untuk biaya relokasi, dan US$ 3.000 atau Rp 39 juta untuk perumahan. Total, mahasiswa yang magang di Pinterest mendapat upah Rp 170 juta.

Sementara layanan microblogging Twitter, memberi upah US$ 8.400 atau Rp 110 juta per bulan ditambah US$ 6000 atau Rp 79 juta untuk benefit lainnya.

Sedangkan perusahaan milik Mark Zuckerberg, Facebook, menawarkan upah US$ 8.000 atau Rp 105 juta, ditambah US$ 3.000 atau Rp 39 juta untuk benefit lain.

Tidak hanya itu, upah bulanan di Slack dan Groupon mencapai US$ 7.700 atau Rp 101 juta, anak magang di Palantir mendapatkan US$ 7.500 atau Rp 98 juta. Sementara mereka yang magang di Uber dan Yelp diberi upah US$ 7.300 atau Rp 96 juta. Sedangkan di Oracle dan Microsoft, mahasiswa magang dibayar US$ 7.200 yakni sekitar Rp 95 juta.

Perusahaan seperti Apple memberikan bayaran US$ 6.700 atau Rp 88 juta, ditambah biaya sewa rumah US$ 1.000 atau Rp 13 juta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pernah Magang di Facebook

Folz yang melakukan survei terhadap anak magang di Google menemukan, para mahasiswa biasanya menciptakan perangkat lunak, membuat desain produk atau manajemen, menciptakan desain industri dan manajemen program. Sebagian dari mereka adalah mahasiswa jurusan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Rodney Folz (Foto: Twitter)
Google sendiri memberi bayaran US$ 6.600 atau Rp 87 juta, ditambah US$ 9.000 atau Rp 118 juta untuk benefit lainnya. Artinya, mahasiswa yang magang di Google mendapat bayaran hingga Rp 205 juta dalam satu bulannya.

Tidak hanya itu, perusahaan sekelas Yahoo menawarkan US$ 6.500 atau Rp 85 juta, ditambah US$ 4.500 atau sekitar Rp 59 juta untuk sewa rumah.

Berdasarkan data Bloomberg, rata-rata perusahaan teknologi besar memberi upah US$ 6.800 atau Rp 89 juta untuk mahasiswa magang di posisi engineering.

Dengan demikian, dalam satu tahun pekerja magang mendapatkan upah US$ 81.600 atau Rp 1 miliar. Sedangkan anak magang di Snapchat mendapat US$ 120.000 atau Rp 1,5 miliar dalam setahun.

Pemerintah Amerika Serikat menetapkan dalam sebulan, pekerja harus mendapatkan bayaran minimal US$ 4.040 yakni Rp 53 juta per bulannya atau US$ 46.481 yakni Rp 613 juta per tahun.

Bagaimana dengan Folz? Disebutkan, ia pernah magang di Facebook pada 2012 yakni di tahun pertama kuliahnya. Saat itu, Folz mendapatkan bayaran US$ 4.800 atau Rp 63 juta.

Saat ini ia akan kembali magang di Yelp. "Hal yang paling membuatku terkejut, perusahaan besar seperti Google, Apple, dan Microsoft umumnya menawarkan bayaran lebih rendah dibandingkan startup," katanya.

Folz mempublikasikan data ini dengan harapan kawan-kawannya sesama mahasiswa bisa mengetahui betapa berharganya pengetahuan mereka.

“Aku ingin mahasiswa sadar, mereka sangat bernilai dan yang mereka kerjakan (saat magang) sangat berarti. Dengan demikian, upah tersebut dapat digunakan untuk membiayai kuliahnya," ucapnya.


(Tin/Din)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.