Sukses

Facebook dan Instagram Sering Bikin Orang Depresi

Konten yang dimuat di media sosial rupanya menjadi pemicu emosi pengguna. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Liputan6.com, California - Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa penggunaan media sosial, seperti Facebook dan Instagram secara intensif rupanya dapat membuat penggunanya menjadi depresi.

Studi yang juga disponsori oleh The National Institue of Mental Health ini juga memaparkan hasil riset yang telah mereka lakukan pada remaja di wilayah Amerika Serikat. 

Mereka mengidentifikasi bahwa terdapat hubungan yang begitu kuat antara penggunaaan media sosial dengan emosi para penggunanya. Terlebih pada konten yang terkandung di kedua media sosial terpopuler itu.

Disebutkan, level depresi bisa meningkat dengan seberapa tinggi nilai konten yang dimuat. Selain konten, hadirnya rasa canggung dan tidak percaya diri rupanya juga disebabkan dari kurangnya antusiasme followers yang didapatkan dari akun pengguna.

Sebagai contoh, pengguna Facebook dan Instagram akan merasa diacuhkan saat mereka memuat konten (berupa status, foto, video atau apapun) dan tidak mendapatkan 'Likes' atau bahkan respon yang sesuai dengan harapan mereka.

Hal inilah yang dipandang salah. Pasalnya, penggunaan media sosial sudah bergerak ke arah kompetisi memenangkan suatu popularitas.

Mark Widdowson, salah seorang pengamat psikologi remaja yang juga turut andil dalam studi ini mengatakan, kompetisi tersebut muncul dari peer pressure pengguna lain yang ada di media sosial.

"Konten yang dimuat bisa saja berupa foto atau video yang memperlihatkan kehingarbingaran pesta, gaya hidup, kuliner atau membahas isu sensitif. Di saat pengguna media sosial melihatnya, sentimen yang didapat bisa negatif. Hal tersebut disebabkan karena pengguna itu tidak dalam taraf yang sama dengan konten yang dimuat," tuturnya.

Widdowson yang juga merupakan dosen di University of Salford ini menerapkan bahwa pengguna media sosial seharusnya merefleksikan diri bahwa 'alat' yang mereka gunakan bukanlah cerminan yang harus ditiru.

"Media sosial merupakan sebuah opsi yang hanya memiliki nilai untuk berkomunikasi dengan teman terdekat Anda. Itu saja kuncinya. Jangan dilebih-lebihkan," tutupnya.

(Jek/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.