Sukses

Kendali Sistem Nuklir AS Ternyata Masih Menggunakan Disket

Berdasarkan kabar terbaru, militer AS ternyata masih menggunakan komputer 1970 dan disket untuk mengontrol sistem nuklir miliknya

Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat memang dikenal sebagai salah satu negara berteknologi tinggi. Namun, siapa sangka ternyata negara tersebut masih menggunakan teknologi lawas dalam beberapa kegiatannya, salah satunya pihak militer. 

Pihak militer Amerika Serikat diketahui masih menggunakan disket untuk mengontrol sistem senjata nuklir yang memang sudah dimiliki negara tersebut sejak lama. 

Dari informasi terbaru, pemerintahan Barack Obama diketahui telah menghabiskan sekitar US$ 60 triliun untuk mempertahankan sebuah komputer lama termasuk program pertahanan negara di dalamnya. 

Saking lawasnya, saat ini tak ada yang bisa mengoperasikan komputer tersebut karena banyak penciptanya yang telah pensiun. Namun, yang mengagetkan ternyata komputer itu memiliki sistem kendali nuklir Amerika Serikat. 

Dikutip dari laman The Guardian, Senin (30/5/2016), Defense Department Strategic Automated Commandand Control System mengatakan pihaknya memang masih menggunakan platform komputasi IBM tahun 1970 untuk mengirim dan menerima pesan guna mengaktifkan senjata nuklir.

Bahkan, sistem tersebut menggunakan disket generasi awal berukuran 8 inci, bukan disket yang dikenal saat ini dengan ukuran 3,5 inci.

Disket tersebut pertama kali dikenal pada 1971, tapi segera digantikan dengan disket berukuran 5,25 inci di tahun 1976. Lalu, pada 1982 diperkenalkan disket berukuran 3,5 inci yang dikenal sampai saat ini.

Kendati demikian, pemerintah Amerika Serikat menuturkan pihaknya tak bisa segera mengganti sistem pengendali nuklir itu dengan teknologi yang lebih baru. 

Government Accountability Office Amerika Serikat menuturkan, suku cadang pengganti untuk sistem tersebut sulit dicari saat ini karena kelewat usang.

Oleh sebab itu, Pentagon menuturkan pembaruan itu akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Namun, Badan keamanan Amerika Serikat tersebut mengatakan pembaruan ini harus dilakukan sebelum disket benar-benar hilang dari peredaran pada tahun depan.

Sebenarnya, ini bukan kali pertama pemerintah Amerika Serikat diketahui menggunakan teknologi lawas. Awal tahun lalu, beberapa sektor pemerintahan Amerika Serikat dilaporkan oleh New York Times masih mengandalkan disket dalam berbagai keperluan.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.