Sukses

OPINI: Membangun Jaringan LAN Efektif Berbasis Fiber Optik

Sebagian besar koneksi Ethernet yang ada di pasar saat ini masih memakai teknologi yang sama seperti 30 tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Terobosan baru ini disebut Passive Optical LAN (POL). Teknologi berbasis Gigabit Passive Optical Network (GPON) ini mampu menjawab kebutuhan bandwith pada jaringan Local Area Network (LAN) berbasis Ethernet, yang semakin hari kian meningkat.

Sebagian besar koneksi Ethernet yang ada di pasar saat ini masih memakai teknologi yang sama seperti 30 tahun lalu. Sementara tuntutan zaman sudah tak terbendung lagi.

Area-area seperti gedung perkantoran, kampus universitas, hotel, kapal pesiar, dan sebagainya, membutuhkan konektivitas LAN yang berkapasitas besar dan berkecepatan tinggi. Tak heran kalau demand terhadap switch dan router sangat tinggi.

Permasalahannya, ketika kebutuhan meningkat, biasanya mereka akan melakukan upgrade yang siklusnya sekitar tiga tahun sekali.

Nokia Fixed Network adalah salah satu perusahaan solusi untuk operator yang menghadirkan teknologi POL untuk menyediakan solusi yang lebih efisien.

Teknologi ini mampu menyediakan penghematan di banyak sisi, baik pada pengadaan infrastruktur yang tak perlu di-upgrade terlalu sering, serta penghematan dari sisi konsumsi listrik dan perangkat pendingin karena sebagian besar jaringan menggunakan perangkat fiber pasif.

POL menyajikan kinerja jaringan yang lebih optimal dibandingkan dengan LAN tradisional. Begitu pula dalam hal keamanan. Kombinasi antara keduanya memberikan keuntungan jangka panjang yang signifikan.

Permintaan POL Meningkat 

Berdasarkan estimasi dari Erik Keith, seorang Analis Senior dari Broadband Networks and Multiplay Services di Current Analysis, permintaan terhadap POL meningkat dramatis beberapa tahun terakhir.

Wajar saja, sebab teknologi ini membantu masyarakat dan perusahaan swasta berhemat dengan menyajikan jaringan dengan bandwith tinggi tetapi dengan latensi rendah.

POL menggunakan teknologi Gigabit Passive Optical Network (GPON), yang memberikan kecepatan downstream 2,5 Gbps dan kecepatan upstream 1,25 Gbps pada setiap fiber core berdasarkan topologi point to multipoint.

Teknologi ini juga dapat di-upgrade ke teknologi PON generasi selanjutnya, seperti Time and Wavelength Division Multiplexing (TWDM) yang mampu menyediakan fleksibilitas penggunaan panjang gelombang dan kecepatan simetris downstream-upstream sampai 40 Gbps.

Penghematan ruang perangkat dan kebutuhan listrik bisa mencapai 50 persen, dibandingkan LAN berbasis Ethernet tradisional. Jangkauannya pun lebih luas. POL bisa mencakup area kampus seluas 40 kilometer persegi.

Enkripsi Data Kelas Militer

Selain dapat menyediakan kapasitas yang jauh lebih besar, jaringan ini juga mendukung semua layanan telekomunikasi seperti video, voice, dan data. Semua informasi pada jaringan POL ini dilindungi dengan teknologi enkripsi data berkelas militer.

POL mengurangi siklus penggantian perangkat dan mengurangi kerumitan jaringan karena teknologi ini sederhana, handal, memiliki struktur kabel yang ramping dan hemat ruangan, serta bisa berfungsi selama kurang lebih 20 tahun.

Ini adalah investasi jangka panjang dan dapat mengurangi TCO sebesar 37 persen dalam 5 tahun.

Pengalaman Nokia selama lebih dari 100 tahun di teknologi jaringan juga menjadi nilai tambah tersendiri, yang membedakannya dari pemain lain di industri ini.

Untuk diketahui, Nokia sudah mengapalkan 25 juta port GPON ke seluruh dunia dan mendukung 200 proyek fiber.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini