Sukses

Satelit Mini Ini Bisa Terbang Jauh hingga Bintang Alpha Centauri

Satelit dengan nama "Sprites" ini akan diuji dari hardware, navigasi dan komunikasi sebelum benar-benar terbang ke Alpha Centauri.

Liputan6.com, California - Bagi Anda yang menyukai hal-hal berbau Sains-Teknologi, khususnya ilmu Tata Surya, nama Alpha Centauri pasti sudah tidak asing lagi.

Ya, Alpha Centauri merupakan sebuah gugusan bintang yang berlokasi sangat dekat dengan Tata Surya. Meski 'dekat', jarak Bumi dengan Alpha Centauri nyatanya berkisar 4,37 juta tahun cahaya.

Untuk mencapai Alpha Centauri, tentu butuh waktu cukup lama. Beberapa ilmuwan pun mencari cara bagaimana bisa terbang ke bintang tersebut, termasuk sekelompok ilmuwan dari Cornell University ini.

Dikutip dari Tech Times, Selasa (7/6/2016), sekelompok ilmuwan tersebut mampu menciptakan satelit mini--seukuran disket--yang diklaim bisa terbang ke Alpha Centauri. Bahkan, mereka telah menciptakan 100 satelit yang terdiri dari komponen radio transceiver, panel solar, dan komputer mini yang akan diterbangkan ke International Space Station (ISS).

Ketika nanti 'transit' di ISS, satelit yang dijuluki "Sprites" ini akan kembali diuji dari segi hardware, navigasi, dan komunikasi sebelum benar-benar dihempaskan ke Alpha Centauri.

Proyek pengembangan satelit Sprites yang bernama "KickSat-2" tersebut didalangi oleh dua ilmuwan kenamaan Zachary Manchester dan Mason Peck.

Keduanya menggunakan teknologi "ChipSats" yang mampu memberikan Sprites kekuatan untuk melesat kencang di ruang hampa udara. "Sprites memiliki desain yang kecil dan begitu ringan, mereka memiliki kemampuan terbang dalam relativitas yang tinggi," kata Manchester.

Rencana terbang menggapai Alpha Centauri sebelumnya juga sempat dicetuskan oleh fisikawan Stephen Hawking. Bersama dengan miliarder asal Rusia, Yuri Milner, Hawking membuat program bernama "Breakthrough Starshot", yang akan mengirimkan sebuah robot kecil ke luar angkasa dengan tujuan menyambangi Alpha Centauri.

Robot tersebut dirancang dalam bentuk pesawat antariksa yang didorong dengan kecepatan cahaya agar bisa mencapai area Alpha Centauri.

Meski begitu, Hawking belum bisa memastikan apakah ini memang akan menjadi "jalan pintas" untuk menggapai Alpha Centauri atau tidak. Jika program ini berhasil dieksekusi, jarak tempuh robot tersebut ke Alpha Centauri hanya memakan waktu dua dekade.

(Jek/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.