Sukses

Otak Siput Ternyata 'Kunci' dari Desain Model Otak Robot

Para peneliti dari University of Sussex menemukan cara kerja otak siput ternyata dapat diimplementasikan sebagai model otak buatan robot

Liputan6.com, Jakarta - Siput memang tidak dikenal sebagai hewan yang cerdas. Namun, cara kerja otak hewan melata ini ternyata memiliki fungsi menakjubkan.

Beberapa peneliti baru saja menemukan cara kerja otak siput dapat menjadi model untuk merancang otak buatan bagi robot.

Penelitian terbaru dari sekelompok peneliti di University of Sussex menemukan bahwa untuk membuat sebuah keputusan yang rumit, hewan tersebut hanya membutuhkan dua neuron yang ada di otaknya.

Dikutip dari Ubergizmo, Rabu (8/6/2016), para peneliti memasang sebuah elektroda di otak seekor siput untuk mengamati aktivitasnya ketika diberi rangsangan sebuah makanan. 

Hasilnya, hanya ada 2 sel otak yang bekerja, yakni yang menandakan siput lapar, dan satunya lagi memberikan peringatan ada makanan di dekatnya.

Sistem kerja otak yang sederhana itu dipercaya dapat diterapkan pada otak buatan untuk robot. Temuan ini akhirnya memberi peneliti cara untuk menyimpan energi dengan mengurangi aktivitas otak ketika tak ada rangsangan.

Tak hanya itu, temuan ini dapat membantu para peneliti merancang otak robot dengan sistem sederhana, namun mampu mengerjakan tugas kompleks. Meski demikian, cara kerja otak siput sebenarnya tak sesederhana yang dipikirkan.

Seekor siput harus mengintegrasikan informasi dari lingkungan sekitar untuk menggambarkan kondisi itu. Setelah diproses, siput dapat beraksi sesuai dengan kondisi tersebut. Sistem kerja ini yang diinginkan oleh beberapa peneliti dapat dikerjakan oleh robot.

"Penemuan kami dapat membantu ilmuwan untuk mengidentifikasi sistem inti neuronal lain yang serupa dengan proses pembuatan keputusan," ujar George Kemenes, salah satu peneliti di studi ini.

Apabila para peneliti berhasil mengembangkan desain otak buatan dengan model otak siput tersebut, ada kemungkinan dikembangkan sebuah sirkuit khusus yang dapat mematikan fungsi otak ketika tak digunakan.

Oleh sebab itu, bukan tidak mungkin bentuk robot di masa depan akan lebih efisien dan hemat daya. Robot tak lagi akan membutuhkan sebuah server dengan data yang begitu banyak untuk menentukan sebuah keputusan. 

(Dam/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini