Sukses

Keluar dari Grup WhatsApp di Bulan Ramadan, Dosa?

Kadang suka kesel sama obrolan di grup yang bikin baterai boros. Jadi pengen leave grup. Apa hukum leave group khususnya di bulan puasa ini?

 

Liputan6.com, Jakarta - Assalaamu'alaikum wr. wb.

Gini, saya mau tanya mengenai unek-unek pribadi. Di zaman sekarang ini kan komunikasi makin gampang nih, Tadz. Mau kirim uang gak usah ke ATM. Mau belanja juga gak perlu ke pasar atau ke mal. Bahkan mau ngobrol juga bisa cukup lewat aplikasi chatting.

Nah, saya punya grup chatting, dari grup BBM alumni hingga grup WhatsApp kerjaan. Kadang saya kesel sama obrolan di grup yang malah bikin baterai boros, jadi pengen leave grup. Tapi begitu masuk bulan puasa jadi mikir, gimana hukumnya leave grup chat ya?

Wassalaamu'alaikum wr. wb.

Nanu Adhi Nuarina, 25 tahun.


Wa'alaikumsalaam wr. wb.

Jawaban atas pertanyaan saudara Nanu perlu penjabaran dari berbagai sudut pandang. Mengingat sekarang aplikasi chat makin banyak, bisa dipastikan grup chat pun makin banyak. Pasti ada grup BBM, grup WhatsApp atau LINE, kan? Nah, tipe grup chat seperti apa yang membuat kamu mau leave group? Apakah dosa atau tidak, bisa kita tarik kesimpulan nanti.

1. Grup Chat yang Tidak Kenal Waktu

Disadari atau tidak, aplikasi chat seperti BBM berkontribusi paling besar dalam menghabiskan baterai smartphone. Kalau kamu punya grup BBM berisi orang-orang yang setiap waktu chat di grup, sedangkan kamu tengah bekerja, dampaknya tentu baterai smartphone kamu jadi cepat habis. Kesel, kan? Biasanya ini adalah grup alumni, atau grup hobi.



Maksudnya, daripada chat ngobrol berdua atau bertiga doang di grup, mending pindah ke chat pribadi saja. Gak ganggu orang dengan notifikasi dan bikin baterai boros.

Nah, kalau kamu mau leave group kayak gini halal-halal saja. Asal ngomong baik-baik dulu sebelum leave group. Tujuannya supaya anggota grup lain gak berpikiran negatif sama kamu.

Masih ada dua macam grup WhatsApp lainnya. Selengkapnya baca di sini


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini