Sukses

Hacker Bombardir Bank Indonesia

Hacker telah menyerang situs web publik Bank Indonesia. Serangan ini diduga berkaitan dengan aktivitas kelompok hacker Anonymous.

Liputan6.com, Jakarta - Hacker telah menyerang situs web publik Bank Indonesia dan Bank of Korea (bank sentral Korea Selatan). Serangan ini diduga berkaitan dengan aktivitas kelompok hacker Anonymous, yang bulan lalu mengatakan bakal menargetkan bank di seluruh dunia.

Menanggapi serangan tersebut, Bank Indonesia (BI) langsung memblokir 149 negara yang jarang mengakses situs web mereka, termasuk beberapa negara-negara kecil di Afrika.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas mengatakan, beberapa bank sentral terkena serangan serupa dan berbagi alamat IP yang digunakan oleh para pelaku.

Mengutip laman Reuters, Rabu (22/6/2016), tidak ada kerugian atau uang yang dicuri dalam serangan model DDoS (Distributed Denial of Service) ini.

Ronald menuturkan, serangan siber ini bisa dikatakan tidak berhasil. Semua itu berkat kerja sama antara bank sentral.

"Ada kerja sama regional antara bank sentral. Mereka yang pernah mengalami serangan berbagi pengalaman," katanya.

Sementara pejabat Bank of Korea mengatakan, setidaknya ada satu serangan DDoS ke situsnya pada Mei 2016. Benny Sadwiko yang memimpin keamanan siber Bank Indonesia, mengaku bahwa pada Mei lalu, pihaknya mengalami begitu banyak gangguan.

"Mereka mencoba untuk menyerang reputasi bank. Jadi, kami memblokir alamat IP dari negara-negara yang tidak biasanya mengakses situs kami," terangnya.

Pada Senin kemarin, Bank Indonesia diketahui telah mendeteksi 273 virus dan 67.000 email spam di server email dan website mereka hanya dalam waktu setengah hari.

Sebagai informasi, bank sentral di seluruh dunia memang tengah meningkatkan kewaspadaan. Hal ini dilakukan setelah terjadi serangan hacker ke bank sentral Bangladesh. Dalam serangan tersebut, hacker berhasil menggondol uang sebesar US$ 81 juta

(Isk/Cas)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini