Sukses

Pertama di Dunia, Dokter Lakukan Bedah Plastik dengan Snapchat

Seorang dokter asal kota New York populer lewat Snapchat karena ia merekam langsung setiap operasi yang ia lakukan.

Liputan6.com, New York - Kepopuleran Snapchat memang tak terelakkan. Jejaring sosial foto dan video instan tersebut kini telah digunakan lintas generasi, bahkan berbagai kalangan dan profesi termasuk dokter.

Berkat Snapchat, seorang dokter asal Amerika Serikat (AS) kini begitu tenar dan bahkan diikuti ratusan ribu followers. Ketenaran dokter bernama Dr. Matthew Schulman itu bukan karena ia sekadar menggunakan Snapchat, namun karena ia memanfaatkan jejaring sosial yang identik dengan warna kuning tersebut untuk 'menyiarkan' operasi plastik yang ia lakukan.

Karir Schulman di dunia perbedahan sudah malang-melintang selama 10 tahun. Ia menemukan cara unik dalam menggunakan Snapchat yaitu menyiarkan proses bedah plastiknya agar followers-nya bisa melihat bagaimana suasana operasi dilakukan secara langsung.

Laman Tech Insider, Senin (27/6/2016), melaporkan Schulman masuk ke dalam daftar 17 akun Snapchat yang wajib di-follow selama tahun 2016 versi International Business Times. Schulman mengungkap, ia aktif menggunakan media sosial sejak empat tahun lalu.

Pada tahun 2015 Schulman akhirnya membuat akun Snapchat "Nycplasticsurg" dan mulai "bereksperimen" saat ia melakukan bedah plastik.

"Orang-orang berpikir Snapchat sekadar jejaring sosial 'mainan' yang hanya bisa digunakan remaja. Bahkan sering kali digunakan untuk melakukan hal yang tidak-tidak (berkirim gambar vulgar, red.)," tutur Schulman. "Namun sekarang semuanya berbeda. Saya menggunakan Snapchat untuk mengedukasi followers soal proses bedah plastik yang berlangsung."

Video demi video singkat yang disiarkan Schulman banyak dilihat. Buktinya, setiap video yang ia unggah mampu mendulang 100.000 views. "Bedah plastik yang saya lakukan bervariasi. Mulai dari breast augmentation, butt lift, sedot lemak, dan masih banyak lagi," kata Schulman melanjutkan.

Ketika Schulman hendak merekam proses operasi plastik, ia pun harus meminta izin terlebih dahulu kepada pasien. "Kebanyakan menolak. Tapi tak sedikit juga yang mau untuk direkam," ujar Schulman.

Dua di antara pasien yang direkam Schulman, Sharntai Harris dan Michelle Rentas, mau direkam. Bahkan mereka juga mengungkap akan mendapatkan "royalti", jika proses operasi telah rampung.

"Saya mau karena video tersebut bisa membantu yang lain mengerti bagaimana proses bedah berlangsung," tutur Harris.

Schulman menjelaskan, ia memiliki aturan saat ia melakukan bedah dan hendak merekam lewat Snapchat. "Yang pasti, tidak ada wajah yang diperlihatkan. Saya pun hanya memperlihatkan bagian yang dibedah, jadi bukan full tubuh yang diperlihatkan," kata Schulman.

(Jek/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.