Sukses

Titik Terang Internet of Things

Selaras dengan 4G yang mulai menyebar ke berbagai belahan dunia (termasuk Indonesia), Internet of Things makin dekat dan makin nyata

Liputan6.com, Shanghai - Istilah Internet of Things mulai mengemuka pada 2014 lalu. Belakangan ini, selaras dengan teknologi 4G yang mulai menyebar ke berbagai belahan dunia (termasuk Indonesia), Internet of Things makin dekat dan makin nyata.

Sebetulnya apa yang dimaksud dengan Internet of Things? Bagaimana perkembangannya saat ini? Berikut ini ulasan Tekno Liputan6.com, setelah sempat menghadiri gelaran Mobile World Congress (MWC) Shanghai 2016.

Definisi Internet of Things
Karena istilah dan konsep Internet of Things berasal dari negara-negara maju, kami mengutip definisi Internet of Things yang dimuat di Forbes.

"Internet of Things sejatinya merupakan suatu konsep, yang di dalamnya setiap perangkat dengan sakelar atau tombol on dan off, terhubung ke internet atau terhubung satu sama lain dengan perangkat lainnya. Konsep ini meliputi segala hal, mulai dari smartphone, mesin pembuat kopi, mesin cuci, headphone, lampu, perangkat sandang (wearable device), dan hampir setiap hal lainnya yang Anda pikirkan. Konsep ini juga berlaku bagi komponen mesin, misalnya, mesin jet dari pesawat terbang. Seperti disebutkan sebelumnya, selama sesuatu memiliki tombol on dan off, hal itu berpeluang untuk menjadi bagian dari Internet of Things."

Berangkat dari definisi tersebut, bisa ditarik kesimpulan bahwa benda atau perangkat apa pun, selama ia memiliki tombol on dan off, serta terhubung ke Internet, dapat menjadi bagian dari Internet of Things.

Implementasi Internet of Things
Bidang-bidang di mana Internet of Things dapat diterapkan sangat luas karena syarat suatu perangkat dapat menjadi bagian dari Internet of Things sangat sederhana. Namun di sini, Tekno Liputan6.com hanya menggarisbawahi 5 bidang saja. Apa saja kelima bidang tersebut? Simak ulasan singkatnya berikut ini.

1. Kesehatan
Pernah mendengar gelang (band) yang mampu mengukur tekanan darah dan denyut jantung atau menghitung jumlah langkah, kemudian mengirimkan data-data tersebut kepada penggunanya melalui smartphone? Gelang semacam ini adalah salah satu jenis perangkat sandang yang akhir-akhir ini makin populer tak terkecuali di Indonesia.

Dengan kemampuan itu, perangkat jenis ini dapat dikategorikan sebagai Internet of Things. Mengapa? Gelang itu memiliki tombol on dan off serta bisa terhubung ke smartphone melalui internet.

2. Hewan Peliharaan
Anda punya hewan peliharaan? Jika ya, Anda tak perlu khawatir kehilangan hewan peliharaan Anda. Di salah satu booth di Mobile World Congress (MWC) Shanghai 2016 yang tim Tekno Liputan6.com hadiri. Peter Montgomery, Direktur Kemitraan GSM Association (GSMA) memberikan penjelasan mengenai perangkat yang mampu melacak posisi hewan peliharaan.

"Ini bisa melacak posisi hewan peliharaan dengan memanfaatkan konsep triangulasi GPS. Baterainya bisa bertahan lama. Ini adalah proyek yang sedang GSMA lakukan," ujar Peter mengawali penjelasannya.

Demonstrasi Pet Tracking di Area Connected Home di GSMA MWCS 2016
Pria asal Inggris tersebut berharap, para operator yang merupakan anggota GSMA dapat menggarap teknologi semacam ini lainnya bagi konsumen mereka. "Tentu kami mendorong dan mendukung operator untuk men-deliver teknologi semacam ini ke tingkat konsumen," tutur Peter.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Automatisasi Rumah

3. Automatisasi Rumah atau Gedung
Sebagian dari kita pasti pernah mengalami hal ini: ragu-ragu apakah sudah mengunci rumah, mematikan lampu, mematikan kompor, dan sebagainya. Beruntung, permasalahan semacam itu sudah menemui titik terang.

Sejumlah perusahaan teknologi mulai menunjukkan kesiapannya untuk menyambut Internet of Things, khususnya dalam membangun Connected Home. Ke depannya kita dapat melakukan banyak hal terhadap perangkat-perangkat di rumah kita.


Di salah satu booth di MWC Shangai 2016, salah satu perusahaan yang sempat memamerkan teknologinya kepada kami adalah Alibaba Group. Berbekal sistem operasi besutannya sendiri, YunOS, Alibaba optimistis bermain di Connected Home.

"Anda tak perlu khawatir lupa mematikan lampu, lupa mengunci pintu, dan sebagainya. Bahkan, Anda bisa tahu siapa yang datang ke rumah Anda, meski Anda sedang di luar rumah," ujar Sindy Shi, PR Manager Corporate Affair Alibaba Group, kepada Tekno Liputan6.com.

3 dari 3 halaman

Olahraga dan Transportasi

4. Olahraga
Internet of Things di bidang olahraga? Mungkin terdengar aneh, tapi sekali lagi, ini benar-benar nyata. Internet of Things di bidang olahraga tentu akan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan olahraga.

Berbekal sebuah perangkat yang ditanamkan di salam bola, misalnya, kita dapat mengetahui data statistik dari bola tersebut selama pertandingan yaitu kecepatan bola, berapa kali bola bergulir, berapa kali bola dioper dari satu pemain ke pemain lainnya, dan masih banyak lagi. Akurasi data yang disajikan pun diklaim tinggi.

5. Transportasi
Transportasi merupakan bidang lainnya di mana Internet of Things siap diterapkan. Tekno Liputan6.com berkesempatan mengunjungi booth perusahaan otomotif asal Jerman, Volkswagen.

Juru bicara Volkswagen yang hadir di MWC Shanghai 2016, mengatakan Volkswagen memiliki concept car bernama BUDD-e.

"BUDD-e pernah kami pamerkan juga di ajang CES beberapa waktu lalu. BUDD-e adalah purwarupa concept car elektrik yang truly social karena kemampuannya yang mampu menciptakan hubungan antara mobil dan di dunuia luar," kata juru bicara tersebut.


Ya, dengan BUDD-e, Anda bisa terhubung ke perangkat-perangkat di rumah Anda. Anda dapat: menyalakan lampu; mengendalikan AC; mengetahui siapa saja yang datang ke rumah, semisal anak-anak, kurir, atau tukang pos.



"Fitur-fitur lainnya adalah sistem kendali suara (voice control system), smart gesture, catatan perjalanan (travel diary),dan masih banyak lagi," tutur juru bicara tersebut.

(Why/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.