Sukses

Netizen Tuntut Pengusutan Lagu Vulgar yang Dinyanyikan Anak-anak

Liputan6.com, Jakarta - Netizen bernama Kristian Giamto menggalang dukungan melalui platform petisi daring Change.org, yang ditujukan pada Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Isi petisi itu menuntut pengusutan lagu berlirik vulgar, yang dinyanyikan anak-anak.

Diterbitkan pada Kamis (30/6/2016), petisi berjudul "USUT [bukan hanya larang] lagu berlirik "lelaki bangs*t" yang dinyanyikan anak-anak ini" tersebut menurut pantauan Tekno Liputan6.com per 16.58 WIB Jumat (1/7/2016) telah mengantongi 13.848 dukungan.

Dalam kalimat pembuka di petisi yang digagas olehnya, Kristian menuturkan, "Beberapa waktu belakangan ini, beredar video klip lagu "Lelaki Kerdus", dengan liriknya yang sangat tidak cocok dengan anak-anak.

Lebih tragisnya, lagu ini dinyanyikan oleh anak-anak, dan penyanyi latarnya juga adalah anak-anak (terlepas dari penyanyinya sekarang mungkin sudah dewasa). Bagaimana bisa anak kecil menyanyikan lagu dengan lirik "lelaki kencrot, lelaki kerdus, lelaki mencret"???!!!!"

Anak-anak Indonesia, menurut Kristian, saat ini tengah menghadapi banyak bahaya, seperti kasus vaksin palsu dan di sisi lain juga 'diserang' oleh keberadaan lagu-lagu yang sangat merusak (untuk standar anak-anak).

"Sudah saatnya kita berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita, karena suksesnya anak itu bukan hanya mengenai pertumbuhan fisik yang baik, namun juga perkembangan jiwanya," ujar Kristian melanjutkan pernyataannya.

Selain kepada KPAI, petisi ini juga ditujukan kepada Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI). 

Beberapa komentar dari pendukung petisi ini antara lain:

"Jangan karena seni itu identik dgn kebebasan, maka berkesenianlah yg benar, jangan meracuni anak2 kita dgn lirik2 lagu yg ngga santun !! USUT !!! - Aris Wihardi"

 

"Cegah perusakan moral anak-anak Indonesia - Dwi Puspitorini"

 

"Sangat sangat sangat berbahaya bagi moral anak bangsa.
Benar - benar tidak layak dikonsumsi anak di bawah umur.
Bukan suatu karya seni yang pantas dipublikasikan, menggunakan anak-anak demi tujuan komersil segelintir manusia.

They teach children to be a vengeful human,
With their sarcasm and impolite sentences.
And look at that clip,,
Their way to put that make up on those children's faces,, too excessively...
Dan pakaian yang ga sesuai umur si anak.
Beberapa dampak negatif yang berkepanjangan akan datang pada anak dengan begitu - Rika Anggraeni"


Terpanggil untuk menudukung petisi ini? Klik tautan ini.

(Why/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini