Sukses

Tuntut Apple, Pria Ini Klaim Ciptakan iPhone

Seorang pria bernama Thomas S. Ross menuntut ganti rugi kepada Apple sebesar US$ 10 miliar, karena dinilai telah mencuri idenya.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria bernama Thomas S Ross menuntut ganti rugi kepada Apple sebesar US$ 10 miliar karena dinilai telah mencuri idenya. Ia mengklaim telah menciptakan iPhone pada 1992, jauh sebelum smartphone tersebut diumumkan.

Ross tidak hanya mempersoalkan iPhone. Ia mengatakan bahwa selain iPhone, Apple juga menggunakan desain yang dipatenkannya 24 tahun lalu, untuk memproduksi iPod dan iPad.

Menurutnya, ketiga produk tersebut memiliki desain seperti sketsa yang diajukannya kepada United States Patent and Trademark Office (USPTO) pda 1992. Sketsa tersebut, katanya, bertujuan mendukung pengajuan patennya berjudul "Electronic Reading Device".

Sketsa pengajuan paten Thomas S. Ross pada 1992 (Foto: Phone Arena)
Sketsa yang dimaksud menggambarkan sebuah perangkat seperti smartphone modern, dengan layar sentuh untuk membaca berita, melihat gambar dan menonton video. Karena merasa sketsanya mirip dengan iPhone, Ross menuntut ganti rugi sebesar US$ 10 miliar dan 1,5 persen royalti dari penjualan perangkat iOS.

Sketsa pengajuan paten Thomas S. Ross pada 1992 (Foto: Phone Arena)
Gugatan hukum Ross tidak berjalan dengan mulus. Pasalnya, menurut laporan, USPTO membatalkan pengajuan patennya pada 1995 karena Ross tidak membayar biaya yang dibutuhkan agar proses paten tetap berjalan. Dengan kata lain, Ross tidak pernah menerima paten tersebut.

Adapun Ross diketahui pernah mengajukan gambar teknis kepada U.S. Copyright Office pada 2014. Selain model satu layar, sketsa Ross juga memiliki dual layar.

Ross pun mengatakan, Apple melakukan "dumpster diving" terhadap sketsa yang dibuatnya. Dumpster diving merujuk pada teknik pencarian informasi dengan cara tidak lazim.

Dalam gugatannya, Ross mengklaim yang dilakukan Apple sudah sangat merugikan dirinya. "Saya sangat dirugikan dan tidak bisa diukur dengan uang," ungkapnya seperti dikutip dari Phone Arena, Senin (4/7/2016).

(Din/Cas)
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.