Sukses

5 Hal Unik Ini Cuma Ada di Silicon Valley

Ada banyak hal unik yang hanya bisa terjadi di kawasan teknologi Amerika Serikat (AS), Silicon Valley.

Liputan6.com, Jakarta - Silicon Valley bukan hanya sekedar julukan bagi daerah selatan San Francisco Bay Area, California, Amerika Serikat (AS). Wilayah ini terkenal sebagai rumah bagi banyak perusahaan teknologi, mulai dari startup (perusahaan rintisan) hingga raksasa teknologi seperti Apple, Facebook, dan Google.

Bekerja di kawasan Silicon Valley, bukan hanya memiliki kesempatan lebih besar bertemu dengan para pesohor dunia teknologi. Tapi ternyata, banyak hal unik yang hanya terjadi di sana, seperti tinggal di dalam mobil van untuk menghemat pengeluaran.

Nah, tim Tekno Liputan6.com merangkum beberapa hal yang hanya dapat terjadi di Silicon Valley, seperti dirangkum dari Tech Insider, Sabtu (2/6/2016).

1. Karyawan menetap di dalam mobil van
Lonjakan harga real estate di Bay Area membuat sejumlah karyawan perusahaan teknologi mengubah mobil van menjadi rumah mobile. Para penghuni van itu menjalani hidup nomaden dan kadang-kadang ketahuan telah menggunakan lahan parkir perusahaan.

Ada beberapa orang yang diketahui tinggal di dalam mobil van, salah satunya seorang software engineer Google. Ia tinggal di lahan parkir Google dan berhasil menghemat 90 persen pendapatannya. Bahkan, seorang karyawan Tesla bisa membayar pinjaman mahasiswanya sebesar US$ 14 ribu berkat tinggal di dalam van selama lima bulan.

2. Karyawan dilarang berhubungan seks di tangga
Gaya santai dan konsep ruang kerja terbuka yang menjadi bagian dari budaya startup, ternyata menimbulkan keresahan. Hal ini setidaknya terjadi di penyedia platform HR dan payroll, Zenefit.

Zenefit mengancam akan menarik "stairwell privileges" atau hak istimewa ruang tangga pada awal tahun ini, ketika diketahui bahwa tangga digunakan sebagai tempat untuk bercinta.

"Beberapa kondom bekas ditemukan di tangga. Ya, Anda tidak salah membacanya. Jangan pernah menggunakan tangga untuk merokok, minum, makan atau berhubungan seks," tulis sang direktur melalui email kepada para karyawannya.

3. Potong rambut demi Virtual Reality (VR) Headset
Hal ini dilakukan oleh desainer Facebook, Christopher Tauziet. Ia mengaku mencukur rambutnya agar bisa lebih mudah menggunakan VR headset.

Alasan Tauziet mencukur habis rambutnya diduga karena tidak ingin menjadi korban "Oculus hair" karena menggunakan headset tersebut terlalu lama.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perselisihan karyawan dan jasa mak comblang

4. Perselisihan karyawan teknologi dan perusahaan nonteknologi
Sudah bukan rahasia lagi, kerap terjadi perselisihan di San Francisco antara karyawan perusahaan teknologi dan mereka yang tidak bekerja di perusahaan teknologi. Bentuk protes pun bermacam-macam, termasuk poster dan memberhentikan bus perusahaan teknologi.

Salah satu bentuknya adalah seperti yang diunggah oleh Harriet Allner di Twitter. Ia berkicau dengan disertai sebuah foto berisi peringatan bagi para karyawan perusahaan teknologi untuk berhenti menyombongkan diri.

5. Jasa mak comblang seharga Rp 656 juta
Satu hal lagi yang cukup unik adalah kesulitan anak muda mencari cinta di Bay Area. Menurut Pew Research Center, ada 140 karyawan laki-laki jomblo untuk 100 perempuan jomblo di San Jose, California.

Sebuah layanan biro jodoh, Linx, menyaring kandidat untuk menemukan pasangan yang tepat dan menawarkan 11 pilihan pasangan dalam setahun untuk klien platinum. Para klien itu harus merogoh kocek US$ 50 ribu atau setara Rp 656 juta (Rp 13.133 per US$ 1).

Menurut Amy Andersen yang menjalankan layanan tersebut, para kliennya termasuk eksekutif level-C terkemuka.

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

(Din/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini