Sukses

Kongres Nasional IGBJI Serukan Integrasi TIK dalam Pembelajaran

Mengusung tema Literasi TIK dalam Pembelajaran Bahasa Jerman Demi Suksesnya Program Guru Pembelajar, IGBJI menggelar Kongres Nasional ke-VI.

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Guru Bahasa Jerman Indonesia (IGBJI) menggelar Kongres Nasional ke-VI pada 3-7 Agustus 2016 yang bertempat di PPPPTK Bahasa, Jakarta.

Mengusung tema Literasi TIK dalam Pembelajaran Bahasa Jerman Demi Suksesnya Program “Guru Pembelajar”: Perubahan dan Tantangan, pembukaan dan acara hari pertama kongres tersebut berlangsung hari ini (4/8/2016) di GoetheHaus, Goethe Institut Jakarta.

Kongres tersebut mendapat dukungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kedutaan Besar Republik Federasi Jerman, Goethe Institut Jakarta, dan PPPTK Bahasa.

Peran guru di era globalisasi dengan segala kecanggihan teknologi saat ini masih belum tergantikan. Meskipun banyak peluang pembelajaran melalui internet dan beragam piranti lunak canggih, sosok guru tetaplah dibutuhkan. Maka dari itu, seorang guru sudah seharusnya dan sewajarnya menjadi sosok yang selalu meningkatkan kompetensi dan kecakapannya.

"Pemilihan tema kegiatan didasari oleh perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat, sehingga guru bahasa Jerman pun dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut dengan mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran bahasa Jerman," ujar Widiyatmoko, Ketua Harian Kongres Nasional IGBJI 2016, dalam keterangannya.

Hal ini, kata Widiyatmoko, juga sejalan dengan konsep guru pembelajar yang dicanangkan pemerintah saat ini.

Adapun peserta yang hadir dalam kongres IGBJI adalah perwakilan IGBJI cabang dari seluruh Indonesia, para penentu kebijakan pendidikan bahasa, perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, perwakilan SEAMOLEC dan SEAMEO Qitep In Language (SEAQIL), serta tenaga edukatif di bidang kebahasaan pada umumnya.

Kongres IGBJI kali ini bertujuan untuk (1) memantapkan posisi dan peran pembelajaran bahasa Jerman dalam pendidikan nasional; (2) meningkatkan kualifikasi dan profesionalitas pengajar bahasa Jerman di Indonesia; (3) meningkatkan kualitas hasil belajar melalui pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran bahasa Jerman; dan (4) menggiatkan penelitian di bidang pembelajaran bahasa Jerman

(Why/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini