Sukses

Telkomsel: Kami Fokus pada Mentoring Bisnis Peserta The NextDev

Sekalipun para pengembang aplikasi memiliki prospek valuasi besar, tidak ada kewajiban bagi mereka untuk give back kepada Telkomsel

Liputan6.com, Bandung - Ajang The NextDev diharapkan dapat menghasilkan aplikasi yang dapat menjadi solusi bagi masyarakat di Tanah Air. Hal ini diungkapkan Telkomsel, selaku pihak yang membuat kompetisi startup ini.

Sekalipun para pengembang (developer) aplikasi memiliki prospek valuasi besar, tidak ada kewajiban bagi mereka untuk give back kepada Telkomsel.

Corporate Reputation Management Telkomsel, Steve Saerang, mengatakan bahwa kompetisi ini akan mencari 20 pemenang wildcard di 20 kota di Indonesia. 

 "Sisanya, berdasarkan seleksi, setidaknya 20 peserta. Mungkin 40-an peserta akan ikut dalam grand final pada November nanti," katanya kepada tim Tekno Liputan6.com di Universitas Maranatha, Bandung, Selasa (9/8/2016).

Pada tahun lalu, The NextDev telah mendapat tiga pemenang yang diberangkatkan ke Korea Selatan. Untuk tahun ini, pemenang rencananya diberangkatan ke San Francisco, Amerika Serikat, selama seminggu untuk mendalami industri digital. Tiap finalis akan memperoleh satu mentor.

"Itulah yang membedakan The NextDev dengan ajang sejenisnya. Kami bukan sekadar cari pemenang setelah itu beres. Tapi kami lebih menekankan business mentoring-nya, sehingga mereka nanti besar secara independen," ungkap Steve.

Pelaksanaan The Next Dev di Universitas Maranatha, Bandung, Selasa (9/8/2016). (Liputan6.com/ Muhammad Sufyan Abdurrahman)
Ajang yang dihadiri sekitar 300 audiens dari berbagai universitas di Bandung itu, dihadiri CEO iGrow, Andreas Senjaya dan dua finalis The NextDev dari Bandung tahun lalu, yakni Arrival Dwi Sentosa (Universitas Mercu Buana) dan Hari (RadyaLabs).

Menurut Steve, Telkomsel malah menyambungkan startup tersebut dengan para venture capital global langsung. Tidak ada kewajiban apapun yang diberikan karena kegiatan ini murni corporate social responsibility (CSR).

"Palingan, usaha rintisan jangan sampai diakuisisi kompetitor operator seluler lainnya," tambahnya. Roadshow di 20 kota lebih menitikberatkan pencarian startup yang mengentaskan masalah di sekitar masyarakat dalam skala yang bisa diperluas.

Ia mencontohkan Pontinesia, salah satu aplikasi yang berasal dari Pontianak. Dengan konten yang bermanfaat, aplikasi ini bisa diperluas ke kota besar lainnya di Indonesia hingga level regional. 

(Msu/Cas)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini