Sukses

Top 3: Wanita Ini Mengaku Telah 'Diperkosa' Pokemon

Kabar tentang seorang wanita yang mengaku "diperkosa" oleh Pokemon, menjadi artikel terpopuler edisi Jumat (12/8/2016).

Liputan6.com, Jakarta - Laporan mengejutkan dari seorang wanita yang mengaku "diperkosa" oleh Pokemon ternyata menyedot perhatian pembaca kanal Tekno Liputan6.com dan menjadi satu dari tiga artikel terpopuler edisi Jumat (12/8/2016).

Dua artikel lainnya yang juga menyedot perhatian pembaca adalah artikel mengenai driver Go-Jek yang membawa lari barang pelanggan dan artikel tentang aplikasi cheating Pokemon Go yang hingga saat ini belum ditertibkan oleh si pengembang gim.

Untuk lebih lengkapnya, simak Top 3 Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Mengaku 'Diperkosa' Pokemon, Wanita Ini Lapor Polisi

Berikut sejarah lahirnya karakter fiksi Pokemon (Liputan6.com/Deisy)
Polisi baru-baru ini mendapatkan laporan mengejutkan dari seorang wanita yang mengaku "diperkosa" oleh Pokemon.

Mengutip informasi Daily Mail, Jumat (12/8/2016), ia mengatakan kepada polisi bahwa ia telah diserang secara seksual oleh sesosok Pokemon raksasa di apartemennya di ibu kota Rusia, Moskow.

Sudah menikah dan memiliki suami, wanita yang tak ingin diketahui namanya tersebut mengatakan, menjelang tidur pada malam sebelumnya, ia bermain Pokemon Go.

Selanjutnya baca di sini

2. Driver Go-Jek Bawa Lari Barang Pelanggan

Go-jek (Foto:www.go-jek.com)
Kejadian yang sangat merugikan menimpa seorang konsumen setia layanan transportasi online Tanah Air yaitu Go-Jek.

Kepada Tekno Liputan6.com, Jumat (12/8/2016), korban yang berinisial IF mengatakan bahwa dirinya menggunakan layanan Go-Send untuk mengirimkan barang berupa smartphone dari jalan Kramat Lubang Buaya ke kawasan Cililitan pada pukul 10.28.

Jelang beberapa menit kemudian, si driver Go-Jek merespon dengan mengirimkan SMS kalau dirinya sedang dalam perjalanan ke lokasi tempat korban.

Selanjutnya baca di sini

3. Aplikasi Cheating Pokemon Go Masih Merajarela

Pokemon Go adalah game berbasis lokasi dan augmented reality yang dikembangkan oleh Niantic
Sejak merilis Pokemon Go, Niantic Labs dibombardir banyak kritikan karena bug dan glitches yang masih menjangkiti gim berbasis augmented reality (AR) tersebut.

Selain meluncurkan update sistem pelacak baru bernama Sightings, Niantic Labs secara paksa menutup berbagai aplikasi pihak ketiga seperti PokeVision, yang berfungsi untuk membantu mencari lokasi Pokemon di sekitar pemain Pokemon Go.

Mengutip informasi dari Gamerant, Jumat (12/8/2016), Niantic Labs beralasan aplikasi pelacak pihak ketiga menyebabkan masalah di server Pokemon Go.

Selanjutnya baca di sini

(Ysl/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini