Sukses

Kenali Batik Lebih Dalam Lewat Aplikasi Buatan Lokal Ini

Dalam bulan kemerdekaan ini, tidak ada salahnya untuk mengenal lebih dalam tentang batik lebih dalam lewat aplikasi buatan lokal ini.

Liputan6.com, Bandung - Di bulan kemerdekaan ini, kita bisa teguhkan kecintaan pada bangsa ini, salah satunya dengan makin memahami batik.

Dan, di era digital ini, salah satu cara terbaik untuk belajar dan memahaminya adalah melalui aplikasi terkait batik. Syukurnya, aplikasi tersebut sudah banyak tersebar di toko aplikasi Google.

Yang terbaru adalah Arutala, salah satu kreasi peserta PT XL Axiata Future Leader (XLFL), yang baru diperkenalkan ke publik akhir pekan lalu di Museum Affandi, Yogyakarta.

Menurut Indra Ardiyanto, Manager Management Service PT XL Axiata Central Region (Jabar, Jateng, dan Yogya), Arutala merupakan aplikasi yang user friendly karena bekerja layaknya pemindai barcode.

"Cukup lakukan proses scanning dari kamera di smartphone, maka aplikasi ini akan memberikan deskripsi hingga filosofi batik.

Jadi, setelah dipindai, akan ada penjelasan aneka motif, jenis, hingga makna sebuah motif batik," katanya kepada tim Tekno Liputan6.com di Bandung, Minggu (14/8/2016).

Indra melanjutkan, aplikasi tersebut juga dilengkapi fitur mapping dan chat box yang bisa digunakan untuk mengetahui lokasi penjual batik dan berkomunikasi langsung dengan penjual dengan lebih mudah lagi.

"Aratula memiliki fitur yang memudahkan wisatawan mendapatkan produk Batik di Yogyakarta dan sekitarnya. Contohnya peta toko-toko batik atau tempat di mana wisatawan bisa belanja Batik," ungkapnya, seraya berharap partisipasi aktif para pebisnis batik untuk memanfaatkan kanal aplikasi tersebut.

Selain Arutala, beberapa aplikasi serupa lainnya juga dipertunjukkan adalah JBatik. Dibuat oleh pengembang bernama Pixel People Project asal Bandung, JBatik diganjar penghargaan tinggi dari badan pendidikan PBB, yakni Unesco 2008 Award of Excellence.

Peranti lunak karya Nancy Margried dan koleganya di Pixel People Project ini dinobatkan sebagai 'Stamp of Approval' atau penjaminan produk dengan kualitas tertinggi pada level internasional dan berpotensi besar masuk pasar dunia.

Sebelum di Unesco, mereka banyak peroleh penghargaan di dalam negeri, antara lain pada ajang Indonesia ICT Award 2008 dalam ketagori eTourism and eCulture. 

Pixel People Project bahkan sempat memberikan kesempatan masyarakat mengunduh gratis peranti lunak ini di laman mereka dengan ukuran file 1 MB (jika dengan source code sekitar 10 MB).

Di Play Store, berdasarkan penelusuran, aplikasi sejenis antara lain bernama Batik Indonesia yang dikembangkan Isnaini. Aplikasi ini menampilkan beragam konten jenis, motif, sejarah, hingga cara pembuatan batik.

Kemudian Motif Batik Nusantara buatan Cak Mad, yang mana aplikasi ini bertujuan untuk memperkenalkan batik populer lengkap dengan filosofi di balik motif batik. Dibuat oleh InDroid, aplikasi Desain Batik berisikan penjelasan lebih dari 100 motif batik populer yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia.

(Msu/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.