Sukses

Cerdas Membangun Personal Branding untuk Media Sosial

Saat menciptakan personal branding, kita harus tahu karakteristik personal yang ingin dibangun.

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang Lenovo SIAP MAJU! Youth Festival yang akan digelar besok, Sabtu (20/8/2016), sepuluh finalis Inspiration Hunt yang terpilih mengikuti sesi mentoring yang diadakan pada hari ini, Jumat (19/8/2016). Sesi pertama diisi oleh Nukman Luthfie, pakar media sosial.

Pada sesi mentoring pertama, pria yang akrab disapa Kang Nukman ini mengungkap bahwa personal branding merupakan poin penting yang harus ditampilkan di media sosial penggunanya. 

Kiat-kiat membangun personal branding di media sosial tentu bukan jadi perkara mudah. Karena itu, ia menjelaskan kepada para finalis Inspiration Hunt, saat menciptakan personal branding, mereka harus tahu karakteristik personal yang ingin dibangun.

"Personal branding itu persepsi publik terhadap diri yang kita ciptakan. Kita harus cermat sebelum betul-betul membangun pembawaan diri di media sosial. Jangan sampai salah bawa personal branding. Banyak orang melihat kita seperti apa. Jadi, menciptakan personal branding di internet itu tidak bisa direkayasa," tutur Nukman.

Ia memaparkan, persepsi ini sebetulnya terbentuk sebagai hasil dari upaya untuk membangun branding diri. Poin ini dinilai krusial dalam menambah nilai pribadi di mata profesional.

"Ambil contoh di LinkedIn, yang sebetulnya menjadi tempat khusus bagi para profesional, testimoni skills yang orang lain tambahkan pada profil kita ini bisa jadi aset referensi keahlian profesional yang bahkan dapat diakui oleh orang lain," kata Nukman melanjutkan.

Nukman Luthfi menjelaskan materi tentang personal branding untuk media sosial kepada 10 finalis Inspiration Hunt Lenovo Siap Maju Youth Festival

Ia juga memberikan tips kepada para peserta Inspiration Hunt dalam membangun personal branding yang baik di media sosial. Pertama, ujar Nukman, pengguna media sosial harus mengikuti akun-akun bermanfaat untuk menciptakan personal statement yang sesuai dengan karakteristik pengguna.

"Kedua, pengguna media sosial harus membangun konten sesuai dengan brand yang dibangun, entah itu di Facebook, Instagram, Twitter atau yang lain. Isi dari konten itu harus relevan dan diusahakan tidak melenceng dari visi dan misi penggunanya. Setidaknya, pastikan 30 persen konten sesuai dengan brand," ujar Nukman menegaskan.

Nukman Luthfi bersama 10 finalis Inspiration Hunt Lenovo Siap Maju Youth Festival
Selain itu, pengguna harus membangun percakapan yang kuat dan konstruktif di media sosial. Menurut Nukman, sharing konten bermanfaat dari akun edukatif dapat memperkuat karakter pengguna media sosial.

Meski begitu, Nukman menekankan bahwa pengguna harus hati-hati dan bijak menggunakan media sosial. "Bukan berarti ketika menciptakan personal branding di media sosial bisa bebas berekspresi seenaknya. Nanti itu akan membawa kita semua ke judgement seseorang,” pungkas Nukman.

Lenovo SIAP MAJU! Youth Camp memboyong sepuluh finalis Inspiration Hunt dari berbagai penjuru daerah yang tersebar di Indonesia. Kesepuluh peserta ini memiliki komunitas dan startup di bidang sosial dan pendidikan.

Selain mengikuti sesi mentoring khusus yang dengan para pakar, sepuluh generasi muda ini juga akan mengikuti serangkaian aktivitas menarik dan melakukan presentasi kepada Lenovo. Nantinya, para finalis akan dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan lebih untuk menjadikannya berbeda, termasuk memilih perangkat teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan memahami bahwa perangkat teknologi berperan penting dalam mendukung upaya mereka untuk maju.

(Jek/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini