Sukses

Google Tutup Chrome untuk Windows, Mac, dan Linux di 2018

Peramban Chrome nantinya cuma bisa berjalan di Chrome OS, sistem operasi besutan Google.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar mengejutkan, Google berencana menutup peramban Chrome untuk sistem operasi (OS) Windows, Mac, dan Linux pada awal 2018 mendatang.

Chrome nantinya cuma bisa berjalan di Chrome OS, sistem operasi besutan Google. Namun, pengguna masih tetap bisa menggunakan extension dan theme Chrome. 

Sebagaimana dilansir dari Venture Beat, Sabtu (20/8/2016), ada dua alasan mengapa Google menutup Chrome di tiga OS tersebut. 

Pertama, aplikasi web semakin lama semakin berat sehingga ada beberapa fitur yang tidak mendukung penggunaan via web. Misalnya, bekerja offline, mengirim notifikasi, dan terkoneksi dengan hardware.

Alasan kedua, Chrome untuk web tidak begitu populer. "Hanya 1 persen dari pengguna Windows, Mac, dan Linux yang menggunakan Chrome, dan hanya Chrome versi hosted app yang digunakan sebagai aplikasi reguler," ujar Juru Bicara Google.

Maka itu, Chrome untuk Windows, Mac, dan Linux untuk versi packaged dan hosted app akan ditutup dalam dua tahun ke depan.

Pihak Venture Beat sempat menanyakan mengapa rencana ini baru dilakukan sekarang. Pihak Google pun berdalih bahwa perusahaan sejak awal menunggu hingga seluruh fungsi Chrome dapat dihadirkan di web.

"Kami sadar bahwa masih banyak gap di platform web. Namun, kami sedang mengerjakannya dan ingin berkolaborasi dengan pengembang peramban lain untuk mencari tahu API yang dapat kita tambahkan," ungkapnya.

Menurut Google, pihaknya merilis Chrome tiga tahun lalu untuk menjawab kebutuhan seperti hal-hal di atas. "Sejak saat itu, kami bekerja keras dengan komunitas standarisasi web untuk menyediakan hal-hal di atas. Pengembang dapat menggunakan API baru yang lebih kuat, seperti web service dan web push untuk membangun Aplikasi Web Progressive yang bisa bekerja di beberapa browser," jelasnya.

Pada akhir 2016, aplikasi Chrome yang baru dirilis tidak akan tersedia untuk Windows, Mac, dan Linux. Jika muncul di Chrome Web Store, artinya aplikasi ini hanya bisa dijalankan dengan Chrome OS. 

Kemudian pada pertengahan 2017, Chrome Web Store tidak akan lagi menampilkann aplikasi Chrome untuk Windows, Mac, dan Linux. Dan di awal 2018, Chrome sudah tak akan bisa dipakai di Windows, Mac, dan Linux.

(Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini