Sukses

Mengapa Pokemon Go Ditinggal Pemain? Ini Penjelasannya

Sejak Pokemon Go dirilis pertama kali awal Juli 2016, gim (game) ini mengalami penurunan drastis dari jumlah pemain aktif tiap harinya.

Liputan6.com, Jakarta - Sejak Pokemon Go dirilis pertama kali pada awal Juli 2016, gim (game) berbasis augmented reality (AR) ini langsung menjadi fenomena dunia dan tampil sebagai gim paling populer dan banyak diunduh.

Satu bulan sejak Pokemon Go dirilis, banyak analis independen mengatakan kalau popularitas gim buatan Niantic Labs tersebut sudah merosot.

Mengutip data dari Sensor Tower, SurveyMonkey, dan Apptopia via Bloomberg, Selasa (30/8/2016), pemain harian, unduhan, dan waktu yang dihabiskan bermain Pokemon Go tiap harinya pun semakin menurun.

Menurut data yang disusun oleh Axiom Capital Management menyebutkan, kalau saat ini sudah lebih dari 15 juta pemain aktif harian Pokemon Go pensi (pensiun dini) mulai dari 17 Juli hingga 16 Agustus 2016.

Apa yang menjadi penyebab Pokemon Go mulai banyak ditinggalkan pemainnya? Ada beberapa fakta menarik yang menjadi pertimbangan.

1. Seleksi Alam 

Hanya beberapa hari setelah Pokemon Go dirilis untuk pengguna di Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat, gim ini langsung melejit dan menjadi gim paling populer sepanjang masa melampaui gim seperti Clash of Clans dan Clash Royale saat pertama kali dirilis.

Bak pedang bermata dua, dengan hampir 50 juta pemain aktif tiap harinya, kepopuleran Pokemon Go pun terkikis oleh waktu.

Dalam tiga minggu peluncuran gim ini di toko aplikasi, seleksi alam pun sudah terjadi dimana terlihat jelas yang mana pemain setia dan pemain yang hanya ikut-ikutan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tutup Aplikasi Pihak Ketiga

2. Tanggapan Negatif 

Beberapa keputusan yang Niantic ambil untuk gim berbasis augmented reality (AR) ini pun menuai banyak tanggapan negatif pemain Pokemon Go.

Tak ada solusi perihal fitur pelacak Pokemon yang lebih user friendly, membuat pemain Pokemon Go beralih ke aplikasi pelacak pihak ketiga seperti PokeVision, PokeWhere, dan lainnya.

Namun, hal tersebut tak berlangsung lama. Beralasan tak ingin merusak pengalaman jelajah peta untuk mencari Pokemon, Niantic bersikeras menutup akses berbagai aplikasi pelacak pihak ketiga.

3. Blokir Akun

Menyambung keputusan menutup paksa aplikasi pelacak pihak ketiga, Niantic pun mulai memberlakukan blokir akun secara permanen bagi pemain Pokemon Go yang kedapatan menggunakan bot atau cara curang lainnya.

Bila ditelaah dengan teliti dan menggabungkan ketiga hal di atas dan penurunan jumlah pemain yang tajam saat ini terlihat cukup masuk akal. Tak hanya dialami oleh Pokemon Go, gim-gim mobile lainnya pun juga mengalami penurunan pengguna tiap harinya.

Apa pendapat kamu? Apakah masalah fitur pelacakan di Pokemon Go dan blokir permanen membuat kepopuleran Pokemon Go semakin menurun?

(Ysl/Isk) 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini