Sukses

Samsung Bakal Gandeng Pihak Lain Buat Baterai Galaxy Note 7?

Baterai Galaxy Note 7 yang bermasalah kabarnya merupakan produksi perusahaan subsidiary Samsung SDI.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, Samsung mengonfirmasi bahwa baterai Galaxy Note 7 bermasalah. Hal inilah yang membuat seluruh ponsel premium terbaru Samsung itu ditarik sementara dari pasaran.

Setelah ditarik, Samsung bakal mengganti seluruh baterai Galaxy Note 7 dengan baterai baru. Hal ini dilakukan setelah terjadinya ledakan pada sejumlah unit Galaxy Note 7 yang sedang diisi dayanya.

Berdasarkan laman Ubergizmo yang Tekno Liputan6.com kutip, Selasa (6/9/2016), sebuah laporan menyebutkan bahwa Samsung telah memiliki solusi untuk masalah baterai Galaxy Note 7 ini.

Dalam laporan tersebut, disebutkan selama ini Samsung menggunakan baterai yang diproduksi perusahaan subsidiary Samsung SDI untuk smartphone premiumnya.

Lantaran baterai-baterai tersebut bermasalah, Samsung menyetop penggunaan baterai dari perusahaan subsidiary Samsung SDI untuk Galaxy Note 7.

Diketahui, Samsung SDI memenuhi 70 persen dari total baterai yang digunakan pada flagship smartphone Samsung. Sedangkan sisanya menggunakan baterai dari perusahaan Tiongkok bernama ATL.

Setelah Samsung mendeteksi bahwa baterai Galaxy Note 7 yang meledak berasal dari perusahaan subsidiary Samsung SDI, Samsung tak bakal lagi memakai baterai buatan Samsung SDI untuk perangkat Galaxy Note 7-nya.

Samsung Galaxy Note 7 terbakar (Sumber: Ubergizmo)
Karenanya, kemungkinan besar, raksasa teknologi Korea Selatan ini akan menambah pasokan baterai dari ATL.

Meski begitu Samsung belum mengonfirmasi pemasok baterai mana yang bakal disetop lantaran membuat masalah memalukan dan mengganggu penjualan Galaxy Note 7 itu.

Samsung sendiri menarik seluruh Galaxy Note 7 yang beredar di pasaran kecuali di Tiongkok. Rencananya, perusahaan menjanjikan konsumen akan mendapatkan unit baru Galaxy Note 7 dalam waktu dua minggu, yakni setelah perbaikan dilakukan.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.