Sukses

Dapat Investasi US$ 1,5 Juta, Jojonomic Pede Mendunia

Meski baru dirilis, aplikasi mobile reimbursement, Jojonomic, sudah mendapatkan respons baik dari pelaku pasar.

Liputan6.com, Jakarta - Meski baru dirilis, aplikasi mobile reimbursement, Jojonomic, sudah mendapatkan respons baik dari pelaku pasar. Terbukti, Jojonomic berhasil meraih pendanaan Seri A sebesar 1,5 juta dollar AS, dari Maloekoe Ventures, Golden Gate Ventures, Fenox Venture Capital dan East Ventures.

Pendanaan ini merupakan putaran kedua yang diraih Jojonomic setelah pendanaan awal dari East Ventures pada Oktober 2015 lalu. Dana tersebut akan digunakan untuk membantu ekspansi.

CEO Jojonomic, Indrasto Budisantoso, optimistis aplikasi karya anak bangsa ini mampu bersaing di skala global nantinya. Asto mengungkap, Jojonomic sudah mulai membuka kantor perwakilan di Singapura. Kantor tersebut akan difokuskan untuk kegiatan penjualan, sedangkan kantor pusatnya akan tetap berada di Indonesia.

"Pusatnya di Indonesia karena ini kan karya anak bangsa, tapi kita ingin go global," jelas Asto saat ditemui tim Tekno Liputan6.com weekend kemarin.

Menurut Asto, sapaan akrabnya, Jojonomic merupakan aplikasi mobile reimbursement pertama di Indonesia dan juga Asia Tenggara. Sejak dirilis pada September 2015, Jojonomic telah digunakan lebih dari 40 perusahaan mulai dari eCommerce, produsen minuman hingga BUMN. Aplikasi ini tersedia untuk Android dan iOS.

Jojonomic diklaim dapat menghemat biaya administrasi hingga jutaan rupiah per karyawan setiap tahunnya. Selain itu otomasi sistem klaim expense dapat menghemat produktivitas karyawan dan mengontrol terjadinya kecurangan.

Rencana ke depan

Ke depannya Jojonomic ingin menguatkan basisnya dulu di Indonesia, lalu mulai menjajaki pasar Asia Tenggara. "Kita pede bahwa produk kita ini tidak kalah dengan produk-produk lain yang ada di global," imbuhnya.

Pada Januari 2016 lalu, Asto bercerita bahwa Jojonomic mendapat kesempatan untuk mengikuti program akselerator Google Launchpad batch 1 di Silicon Valley. Jojonomic terpilih sebagai salah satu dari delapan startup asal Indonesia untuk mengikuti acara itu.
Aplikasi Jojonomic. (Liputan6.com/Dewi Widya Ningrum)
Selama dua minggu di sana, Asto mempunyai target untuk membuat prototipe Jojonomic dengan user experience yang lebih bagus lagi. Tujuannya adalah semua karyawan di Silicon Valley akan memilih Jojonomic setelah membandingkannya dengan aplikasi reimbursement yang mereka pakai. Dan itu tercapai.

Jojonomic kemudian membuat versi update dengan user experience yang dikembangkan di Silicon Valley. "Jadi dengan aplikasi yang sekarang kita cukup yakin bahwa kualitas aplikasi kita gak kalah dengan produk global lain," tandasnya.

Dari sisi keamanan, Asto menjelaskan bahwa sistem Jojonomic dijamin aman karena sudah mengikuti standar yang digunakan layanan internet banking seperti enkripsi, https dan lain sebagainya.

Untuk menggenjot penggunaan Jojonomic, selain mengikuti acara-acara, tim Jojonomic menjemput bola langsung dengan cara 'ketok pintu' ke para pengambil keputusan dan stakeholder. Strategi pemasaran lewat media sosial pun dilakukan.

(Dew/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.