Sukses

Jerman Perintah Facebook Setop Kumpulkan Data Pengguna WhatsApp

Regulator setempat juga meminta WhatsApp menghapus seluruh data yang sudah dikumpulkan

Liputan6.com, Hamburg - Pembaruan kebijakan privasi WhatsApp membagikan data penggunanya ke Facebook menuai protes. Keputusan itu diambil setelah Facebook mengakuisisi WhatsApp dengan nilai US$ 22 miliar atau setara dengan Rp 293 triliun.

Otoritas di Jerman menyatakan keberatan atas keputusan tersebut. Bahkan tak tanggung-tanggung, mereka meminta WhatsApp menyetop kegiatan tersebut dan menghapus seluruh data yang berhasil dikumpulkan.

Menurut Komisaris Perlindungan Data Hamburg, Johannes Caspar, Facebook sebagai perusahaan induk dari WhatsApp belum memperoleh persetujuan dari pengguna WhatsApp terkait perubahan kebijakan itu. Ia juga khawatir Facebook dapat mengumpulkan data yang lebih luas, termasuk yang tercantum di kontak WhatsApp.

"Harus menjadi keputusan pengguna, apakah ingin menghubungkan akun mereka ke Facebook. Karena itu, Facebook harus meminta izin terlebih dulu. Namun hal ini tak dilakukan," ujar Caspar seperti dikutip dari laman The Verge, Rabu (28/9/2016). Keputusan ini juga diambil untuk melindungi data 35 juta pengguna WhatsApp di Jerman.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara Facebook menuturkan akan mengajukan banding terhadap perintah tersebut. Facebook mengklaim akan selalu berusaha melakukan penyesuaian dengan hukum perlindungan data di Uni Eropa.

Jerman bukanlah satu-satunya negara yang memberi perhatian terhadap perubahan kebijakan WhatsApp. Sebelumnya, otoritas perlindungan data Perancis, CNIL, dan beberapa regulator privasi di Eropa menyebut akan mengawasi perubahan kebijakan ini.

Sebagai informasi, perubahan peraturan privasi WhatsApp ini baru dilakukan pada awal September 2016. Lewat perubahan ini, Facebook dapat mencocokkan nomor telepon yang terdaftar di WhatsApp dengan informasi yang dianggap menarik pengguna di Facebook setelah keduanya terhubung.

Jadi, perusahaan yang kini dipimpin Mark Zuckerberg itu akan menggunakan data tersebut untuk mencari tahu iklan atau konten lain yang relevan dengan pengguna dan menampilkannya di Facebook. Cara ini juga sudah dilakukan sebelumnya di Instagram.

Namun keputusan ini menuai protes dari banyak pihak mengingat WhatsApp, tak lama setelah diakusisi Facebook, telah berjanji untuk tak menggali data pengguna. Pun demikian, bila kamu telanjur menyetujui WhatsApp hubungkan nomor kamu ke Facebook, solusi ini bisa kamu tempuh.

(Dam/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.