Sukses

Bikin Aplikasi Tizen OS, Apa Lebih Baik Porting dari Android?

Manakah yang lebih baik dari sisi pengembang dalam membuat aplikasi di Tizen OS, porting dari aplikasi Android atau membuat dari nol?

Liputan6.com, Jakarta - Samsung Z2 hari ini (19/10/2016) resmi meluncur di Indonesia. Yang patut menjadi perhatian di sini adalah, Samsung Z2 merupakan smartphone pertama di Indonesia yang berjalan di Tizen OS.

Dalam rangka menjaring pengembang lokal untuk meramaikan aplikasi di Tizen OS, Samsung pun menggelar Indonesia Next App 3.0, yang rangkaian acaranya dimulai bulan Juli lalu. Tizen OS, secara teknis, menggunakan Native Code, sedangkan Android menggunakan Java Byte Code.
Foto Pemenang Indonesia Next App 3.0. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Terkait hal ini, manakah yang lebih baik dari sisi pengembang dalam membuat aplikasi di Tizen OS? Apakah membuat aplikasi dari nol langsung di Tizen OS, atau justru melakukan porting aplikasi Android yang sudah ada?

Menjawab hal tersebut, para pemenang terbaik di masing-masing kategori di Indonesia Next App 3.0 punya jawaban yang kompak. 

"Tergantung sih, itu mau bikin aplikasi untuk di smartwatch (Samsung Gear S2) atau smartphone (Samsung Z2). Kalau untuk di smartwatch, lebih enak bikin mulai dari nol di Tizen OS. Kalau untuk di smartphone, lebih mudah porting aplikasi Android yang sudah ada," ujar para pemenang terbaik Indonesia Next App 3.0.

Samsung memberikan penghargaan pada developer Indonesia melalui kompetisi tahunan Indonesia Next App (INA) 3.0 untuk meningkatkan pemberdayaan aplikasi lokal yang mendukung Tizen OS
Adapun Alfred Boediman, VP of Samsung Research and Development Institute Indonesia, mengungkapkan, Samsung bukan sekadar menggelar kompetisi saja, tetapi juga berkeliling ke 6 kota di Indonesia dan menggelar workshop di 6 kota tersebut.

"Workshop tersebut supaya rekan developer aware terhadap Tizen OS ini. Kami membuka diri untuk share all the knowledge tentang Tizen OS ke mereka," ujar Alfred.

(Why/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.