Sukses

Serangan DDoS Lumpuhkan Internet di Eropa dan Amerika Serikat

Serangan ini ternyata mengincar sistem Dyn, perusahaan yang menjalankan DNS dari beberapa layanan populer

Liputan6.com, New Hampshire - Otoritas Amerika Serikat tengah melakukan investigasi terkait serangan yang menyebabkan layanan internet lumpuh. Serangan berupa Distributed Denial of Service (DDoS) ini terjadi pada Jumat (21/10/2016) waktu setempat.

Dampaknya, beberapa layanan seperti Netflix, Twitter, Spotify, Reddit, CNN, PayPal, termasuk Pinterest sempat tak dapat diakses. Situs beberapa surat  kabar seperti The Guardian, New York Times, dan Wall Street Journal juga terkena dampaknya.

Berdasarkan penelusuran, serangan ini ternyata mengincar sistem dari Dyn, salah satu perusahaan yang menjalankan Domain Name System (DNS) dari beberapa layanan tersebut.

Setidaknya ada tiga serangan yang menyebabkan DNS dari Dyn tak berjalan sebagaimana mestinya. Serangan pertama terjadi pada pukul 7 pagi waktu Amerika Serikat.

"Kami mulai memantau dan mengurangi serangan DDos yang mengincar infrastruktur Managed DNS dari Dyn," ujar perusahaan itu melalui situsnya seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (22/10/2016).

Sementara serangan kedua terjadi pada siang hari dan serangan ketiga diketahui ada setelah jam 4 sore. Namun, saat ini semua layanan itu sudah bisa diakses seperti biasa.

Pun demikian, sejauh ini belum ada dugaan siapa pelaku dan tak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Selain Amerika Serikat, serangan serupa ternyata juga terjadi di wilayah Eropa.

Serangan DDoS sendiri disebut memang terus meningkat dalam beberapa tahun belakangan. Menurut seorang peneliti keamanan independen Brian Krebs, internet diprediksi akan segera dibanjiri serangan dari banyak botnet baru. Kondisi itu juga didukung dengan semakin banyak perangkat yang rentan diretas.


Sebagai informasi, serangan DDoS merupakan usaha untuk membuat sistem komputer tak dapat digunakan oleh penggunanya. Caranya adalah memanfaatkan ribuan aktivitas palsu yang digunakan untuk menyerang sistem tersebut secara bersamaan.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini