Sukses

AT&T "Pinang" Time Warner dengan Nilai Rp 1.100 Triliun!

Liputan6.com, California - AT&T dilaporkan mengakuisisi salah satu raksasa hiburan Hollywood, Time Warner. Tak tanggung-tanggung, nilai akuisisi itu disebut mencapai angka bombastis, yakni sebesar US$ 85,4 miliar atau sekitar Rp 1.100 triliun!

Dengan nilai akuisisi yang tak main-main, AT&T tampaknya benar-benar ingin mengukuhkan dirinya sebagai raksasa hiburan dan internet di dunia.

Sebagaimana dikutip dari Wall Street Journal pada Minggu (23/10/2016), melalui pencapaian kesepakatan akuisisi ini, AT&T akan mengambil alih bisnis Time Warner, seperti New Line Cinema, GBO, Turner Broadcasting System, The CW Television Network, Warner Bros., CNN, Cartoon Network, Boomerang, dan Adult Swim.

Tak sampai di situ, AT&T juga dipastikan bakal mengambil aset Time Warner lainnya di bidang animasi dan hiburan, mulai dari DC Comics, Warner Bros. Animation, Castle Rock Entertainment, Cartoon Network Studios, Esporte Interativo, Hanna-Barbera Productions, Warner Bros. Interactive Entertainment, serta mencaplok 10 persen saham Hulu.

Kesepakatan yang telah ditetapkan AT&T akan dibayar dalam bentuk separuh tunai dan separuh saham dengan nilai US$107,50 per lembar saham Time Warner.

Untuk struktur organisasi, selama transisi akuisisi berlangsung, CEO AT&T Randall Stephenson akan menjadi direktur utama sementara, sedangkan posisi CEO Time Warner akan diisi Jeff Bewkes dengan status interim.

Negosiasi akuisisi sebetulnya dimulai belum lama ini, tepatnya pada Agustus 2016 lalu. Bewkes mengungkapkan, Stephenson mendatangi dirinya dan memulai diskusi soal distribusi bisnis yang menguntungkan bagi kedua belah pihak ke depannya.

"Masuk akal jika kami bisa bekerja sama. Apalagi, dengan segala fitur dan keahlian yang AT&T miliki, Time Warner mampu mengembangkan layanan konten hiburan berbasis mobile lebih baik, mengingat banyak orang menikmati konten mobile video saat ini,” kata Bewkes.

Meski begitu, akuisisi antara AT&T dan Time Warner masih harus menunggu restu dari komisi pengawasan persaingan usaha dan regulator terkait. Proses akuisisi diprediksi akan rampung setidaknya paling cepat pada akhir 2017.

(Jek/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.