Sukses

Pokemon Go Tak Lagi Populer, Nintendo 'Adem Ayem'

Data yang dilaporkan Statista menunjukkan, meski Pokemon Go telah meredup, saham Nintendo tetap stabil.

Liputan6.com, Tokyo - Hanya butuh waktu satu bulan bagi Niantic Labs untuk membuat gim andalannya, Pokemon Go, melejit bak roket.

Namun sekarang, popularitas gim tangkap menangkap monster Pokemon itu telah meredup. Bahkan selama beberapa bulan, pencarian Pokemon Go di Google kian merosot.

Dilansir Business Insider, Minggu (13/11/2016), perusahaan portal riset statistik online Statista merilis data terkait menurun popularitas Pokemon Go di dunia gim.

Dari data tersebut, diperlihatkan bahwa Pokemon Go tak lagi menjadi tren kultur permainan digital di kalangan gamer.

Terhitung, mulai Juni ke Juli 2016, pencarian Pokemon Go di Google naik drastis ke angka 100 persen. Sayangnya, peningkatan tersebut hanya bersifat temporer.

Pencarian malah merosot secara perlahan dari Juli ke Agustus, menyusul September dan Oktober. Pada September 2016, jumlah pencarian berada di angka paling rendah 20 persen.

Meski Pokemon Go tak lagi populer, bukan berarti perusahaan pemilik brand Pokemon, Nintendo, harus merugi. Data ini membuktikan, nilai saham Nintendo tetap stabil.

Malah, nilai saham perusahaan gim asal Jepang tersebut meningkat secara perlahan, meski pada Oktober sedikit menurun ke angka 81.

Pokemon Go tentu bukan satu-satunya tumpuan Nintendo untuk memperkuat bisnisnya di tahun ini. Sebagai langkah strategis, Nintendo meluncurkan konsol klasik Nintendo Entertainment System (NES) dalam edisi khusus. Selain itu, konsol flagship terbaru mereka, Switch, juga dinanti-nanti banyak orang.

Switch yang bakal dijual pada Maret 2017 ini memiliki desain yang mengusung konsep hybrid. Artinya, konsol ini bisa berfungsi secara rumahan (seperti PS4 dan Xbox One) atau jadi handheld alias portabel seperti 3DS, PS Vita, dan Wii U.

Sayang, Nintendo belum mengumumkan apa saja gim-gim perdana yang bakal dirilis eksklusif untuk Switch.

(Jek/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.