Sukses

Jenius, 4 Mahasiswa Ini Depak Hoax di Facebook dalam 36 Jam

Empat mahasiswa berhasil mengatasi berita hoax yang ada di Facebook hanya dalam waktu 36 jam saja.

Liputan6.com, Jakarta - Facebook menghadapi kritikan pedas lantaran berita bohong alias hoax terkait pemilu Amerika Serikat 2016 yang muncul di situs tersebut.

CEO Facebook Mark Zuckerberg pun menanggapi bahwa berita dan informasi bohong yang dibagikan di Facebook hanya sebagian kecil dibandingkan dengan keseluruhan berita. Meski begitu, Facebook berkomitmen memperbaiki diri dan berjanji bahwa hoax akan hilang dari situsnya.

Saat Facebook berusaha menyortir berita-berita hoax, ada empat mahasiswa yang berhasil mengatasi kabar-kabar hoax yang ada di jejaring sosial berusia 12 tahun itu.

Mengutip Business Insider, Kamis (16/11/2016), melalui ajang hackathon yang diselenggarakan Princeton University, keempat mahasiswa itu membuat sebuah ekstensi pada browser Chrome hanya dalam waktu 36 jam. Mereka menamai proyeknya 'FiB: Stop living a lie'.

Keempat mahasiswa tersebut adalah Nabanita De, Anant Goel, Mark Craft, dan Catherine Craft yang berasal dari bebeberapa universitas berbeda.

De menyebutkan cara kerja dari ekstensi itu. "(Ekstensi) itu mengklasifikasi seluruh unggahan, baik foto atau screenshot Twitter, foto dewasa, serta tautan palsu dengan tanda terverifikasi atau tidak terverifikasi, menggunakan bantuan teknologi kecerdasan buatan," tutur De.

Ia menambahkan, untuk tautan situs, tim menilainya dari reputasi website kemudian juga permintaan terhadap malware dan situs phishing yang mengambil konten dari Google dan meringkasnya.

"Untuk gambar seperti screenshot Twitter, kami mengubah gambar ke teks menggunakan nama pengguna dan memeriksa apakah cuitan itu benar-benar diunggah oleh penggunanya," ujar De.

Kemudian, ekstensi itu akan menghadirkan sebuah tanda di pojok kanan atas laman, apakah unggahan terverifikasi atau tidak. Misalnya saja pada unggahan dari sebuah situs yang menyebut ganja bisa menyembuhkan penyakit kanker tertera 'not verified', artinya berita itu merupakan hoax alias bohong belaka.

Contoh berita hoax yang tak terverifikasi kebenarannya (Sumber: Business Insider)

Namun lain lagi dengan cerita tentang film kartun The Simpsons yang memprediksi hasil pemilu 2016. Lantaran memang benar The Simpsons pernah membuat episode itu maka pada ujung kanan atas diberi tanda 'verified'.

Contoh berita yang terverifikasi kebenarannya di Facebook (Sumber: Business Insider)

Para mahasiswa itu telah merilis ekstensi mereka sebagai proyek terbuka, karenanya banyak pengembang yang bisa mengunduh dan menggunakannya.

Solusi keempatnya pun dianggap sebagai sebuah solusi yang cukup efektif untuk menyelesaikan masalah yang kini dialami jejaring sosial raksasa besutan Mark Zuckerberg itu.

(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini