Sukses

Intel Bantah Keluar dari Bisnis Wearable Device

Setelah disebut akan menutup divisi wearable device-nya dan memecat sejumlah pegawai, kini Intel membantahnya

Liputan6.com, California - Intel sempat dikabarkan berencana menutup divisi wearable devices-nya. Keputusan itu diperkirakan juga akan berakibat pada pemutusan hubungan kerja sejumlah karyawan dari divisi New Devices Group, yang menukangi pengembangan perangkat wearable Intel.

Namun Intel baru-baru ini telah membantah hal tersebut. Perusahaan asal Amerika Serikat itu memastikan tak akan keluar dari bisnis perangkat wearable. Terlebih, saat ini perusahaan telah memiliki sejumlah produk yang sedang dikembangkan.

"Faktanya, kami telah memiliki sejumlah produk yang sedang dikerjakan dan sangat bersemangat untuk itu," tulis Intel dalam keterangannya seperti dikutip dari Engadget, Senin (21/11/2016). Intel juga telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk menggarap perangkat wearable, seperti TAG Heuer Conneted dan Oakley Radar Pace.

Sebagai informasi, Intel sebelumnya disebut akan menutup divisi yang menggarap perangkat wearable Intel dalam beberapa waktu mendatang. Karenanya, seluruh proyek dari divisi tersebut tak akan dilanjutkan.

Salah satu produk yang terkena dampak dari keputusan ini adalah Ruby, sebuah jam pintar untuk kebugaran yang belum diluncurkan.

Padahal di 2014, perusahaan yang bermarkas di Santa Clara, California, itu baru saja membeli Basis, perusahaan yang memproduksi jam kebugaran.

Namun, dengan pernyataan terbaru ini dapat dipastikan Intel akan tetap melanjutkan bisnis perangkat wearable-nya. Meskipun sejauh ini akusisi Basis belum begitu menghasilkan, bukan tak mungkin perusahaan tersebut telah memiliki rencana lain.

CEO Intel sendiri, Brian Krzanich, sebenarnya telah mengatakan komitmennya terhadap teknologi wearable. Ketika itu, dalam gelaran Consumer Electronic Show, Krzanich dan tim saling berbagi visi mengenai potensi kacamata pintar bagi konsumen dan perusahaan.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini