Sukses

Setengah Populasi Bumi Diprediksi Terhubung Internet Akhir 2016

Setengah penduduk dunia akan terhubung dengan internet pada akhir 2016. Jumlah penduduk yang belum terkoneksi internet kini 3,9 miliar orang

Liputan6.com, Jakarta - Setengah dari penduduk dunia diprediksi terhubung akses internet pada akhir 2016. Seluruh pengguna internet tersebut diperkirakan bakal terpusat di negara-negara maju.

Mengutip laporan Reuters, Kamis (24/11/2016), International Telecommunications Union (ITU) menyebutkan sekitar 80 persen dari total populasi di negara-negara maju bakal terhubung dengan internet. ITU merupakan sebuah agensi PBB yang bergerak di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi.

Lebih lanjut, di negara berkembang, 40 persen dari populasinya telah menggunakan internet. Sementara, di negara kurang berkembang, jumlah populasi pengguna internet kurang dari 15 persen.

ITU juga menyebutkan bahwa hanya satu dari 10 orang di negara-negara miskin di Afrika dan sekitarnya yang terhubung dengan internet. ITU mencatat minoritas yang menggunakan internet didominasi oleh perempuan, lansia, mereka yang minim pendidikan, serta orang miskin dan tinggal di wilayah perdesaan.

Secara global, 47 persen dari seluruh populasi dunia telah terhubung dengan internet. Namun, jumlah itu dinilai masih jauh dari target PBB, yakni 60 persen dari populasi dunia pada 2020.

Di sisi sekitar 3,9 miliar orang di dunia atau lebih dari setengah populasi dunia tak terhubung dengan internet. ITU berharap, 3,5 miliar orang akan memiliki akses ke internet pada akhir tahun ini.

"Pada tahun 2016, orang-orang tak akan lagi go online, mereka online. Penyebaran jaringan 3G dan 4G di dunia telah membawa internet untuk diakses oleh lebih banyak orang," demikian tertera pada laporan ITU.

Agar internet bisa menjangkau lebih banyak orang, perusahaan-perusahaan telekomunikasi dan internet pun memperluas layanan seiring dengan makin banyaknya smartphone dengan harga terjangkau. Hal itu diharapkan akan membuat konsumen termotivasi untuk mengakses internet melalui ponsel.

"Level penetrasi internet di negara kurang berkembang saat ini layaknya penetrasi internet di negara maju tahun 1998. Artinya, negara kurang berkembang tertinggal 20 tahun di belakang negara-negara berkembang," tertulis dalam laporan.

Diduga, penyebab ketertinggalan itu karena biaya internet dan infrastruktur yang cukup mahal dan tak terjangkau.

(Tin/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.