Sukses

Telkomsel: Kesehatan Industri Seluler Tanggung Jawab Bersama

Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengungkapkan bahwa kesehatan industri seluler tanggung jawab bersama.

Liputan6.com, Bandung - Sebelumnya diwartakan bahwa Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah menyebut kondisi industri seluler saat ini sedang tidak sehat. Ia mengungkapkan tiga hal yang mengindikasikan "kesehatan" industri seluler.

Namun terlepas dari itu, menanggapi pertanyaan bagaimana upaya Telkomsel menyehatkan industri seluler, Ririek memaparkan bahwa hal ini merupakan tanggung jawab bersama.

"Sebenarnya ini bukan hanya (tanggung jawab) Telkomsel, tapi lebih kepada industri dan regulatornya juga, yang mestinya bisa membuat aturan yang sedemikian rupa," ujar Ririek kepada awak media, di gelaran Telkomsel Media Gathering 2016, di Hotel Sheraton, Bandung (24/11/2016).

Dijelaskan Ririek, terkait aturan yang dibuat pemerintah, Telkomsel mengaku akan selalu mematuhinya. "Kalau Telkomsel, kami akan selalu comply aturan apa pun yang memang ditetapkan oleh pemerintah, sehingga kita akan penuhi itu. Sebenarnya, ini lebih tepat ditanyakan ke Pak Menteri (Komunikasi dan Informatika) lah," tutur Ririek.

Ia menilai, aturan pemerintah mesti mampu menjadi trigger untuk membuat industri seluler menjadi terjangkau (affordable), berkesinambungan (sustain), dan layanannya merata di seluruh Indonesia.

Tak hanya itu, menurut Ririek, tarif yang terlalu murah meski terlihat baik bagi masyarakat, hanya berdampak positif dalam jangka pendek semata.

"Indonesia ini sebetulnya untuk tarif voice dan data termasuk yang paling murah di dunia. [...] (Kalau) harga terlalu murah, operatornya otomatis akan tidak sustain (berkesinambungan). Dia (operator) tidak akan bisa terus membangun dan (salah satu dampaknya) kualitas layanan akan menurun, bahkan operatornya tutup pun bisa jadi. Ujung-ujungnya merugikan masyarakat karena layanannya tidak ada lagi. Inilah yang perlu dijaga," papar Ririek menegaskan.

(Why/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini