Sukses

Pemasok Baterai Note 7 Berjuang Kembalikan Kepercayaan

Kasus meledaknya sejumlah Galaxy Note 7, diyakini beberapa pihak mempengaruhi reputasi Samsung.

Liputan6.com, Jakarta Kasus meledaknya sejumlah Galaxy Note 7 diyakini beberapa pihak mempengaruhi reputasi Samsung. Setidaknya, insiden itu dilaporkan sangat berdampak terhadap citra Samsung SDI, yang merupakan pemasok baterai Galaxy Note 7.

Dilansir Phone Arena, Senin (28/11/2016), SDI menjadi salah satu pihak yang disalahkan atas kasus Galaxy Note 7. Meskipun kenyataanya, baterai dari pemasok lain ternyata juga mengalami insiden kasus.

Namun insiden Galaxy Note 7 disebut telah mencederai reputasi SDI, sehingga perusahaan masih berjuang untuk memulihkannya. Menurut laporan Reuters, SDI tengah berusaha meyakinkan para mitranya, termasuk Apple bahwa baterai produksinya aman.

"Sejak recall pertama (penarikan Galaxy Note 7), kami mendapatkan banyak pertanyaan dari para klien, termasuk Apple, apakah baterai yang digunakan pada produk mereka aman?," tutur seorang karyawan Samsung SDI, yang meminta identitasnya dirahasiakan. 

Selain itu, perusahaan juga dilaporkan kesulitan mendapatkan konsumen baru karena masalah tersebut. Analis Dongbu Securities, S.R. Kwon, juga menyampaikan hal serupa.

Ia menilai, SDI kemungkinan akan tetap bisa menjaga para mitranya yang sekarang, tapi akan kesulitasn untuk mendapatkan yang baru.

"Ini akan lebih berpengaruh pada konsumen baru, ketimbang konsumen lama," katanya.

Samsung SDI sendiri menguasai 25 persen pangsa pasar baterai perangkat kecil. Di sisi lain, perusahaan tengah berusaha melakukan ekspansi ke industri otomotif dan berbagai sektor lain. Tapi diprediksi akan berjalan lambat disebabkan kasus Galaxy Note 7.

Kendati salah satu konsumen otomotif SDI mengatakan bahwa kasus Galaxy Note 7 tidak terlalu berdampak pada kerjasama keduanya, kasus itu merupakan hal yang tidak menyenangkan.

"Baterai itu sangat berbeda dengan produk yang kami gunakan, jadi isu tersebut tidak terlalu mempengaruhi kami. Tapi tentu kami tidak senang dengan kejadian tersebut," jelas juru bicara perusahaan tersebut.

(Din/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.