Sukses

Peretas Serang Sistem Transportasi San Francisco

Sistem transportasi San Francisco menjadi korban peretasan. Pelaku meminta tebusan senilai Rp 946 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi negara-negara maju, sistem transportasi dengan dukungan internet bisa memberikan kemudahan bagi pengguna. Sayangnya, sistem ini juga masih memiliki celah keamanan. 

Baru-baru ini, sistem transportasi San Francisco menjadi korban peretasan. Sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari BBC, Rabu (30/11/2016), para peretas meminta tebusan senilai 100 Bitcoin atau senilai US$ 70.000 atau setara Rp 946 miliar untuk jaminan. Untuk menghindari peretasan lebih lanjut, para staf mematikan seluruh layanan mesin tiket.

Sementara itu, seluruh komputer yang terhubung dengan jaringan transportasi San Francisco menampilkan sebuah pesan dari peretas, termasuk layar yang ada di stasiun. "Kamu telah diretas, seluruh data sudah terenkripsi. Kontak untuk kunci (cryptom27@yandex.com)ID:681, Enter," kata si peretas dalam pesannya yang tampilkan di layar.

Adapun Yandex merupakan sebuah perusahaan internet yang menyediakan layanan email dan jejaring sosial.

Untungnya, kereta masih berjalan seperti biasanya. "Tak ada dampak untuk layanan kereta, keamanan sistem, dan informasi pribadi pengguna," tutur juru bicara pemerintah kota.

Pemerintah Kota San Francisco telah melakukan investigasi mendalam terkait hal ini. "Karena masih diinvestigasi, kami belum bisa menyediakan detail informasi tentang kejadian ini," ujar juru bicara itu menambahkan.

Beruntung, pada Minggu (27/11/2016) waktu setempat, seluruh mesin tiket sudah dicadangkan, tapi tak jelas apakah peretasan telah usai.

Media lokal Hoodline menyebut, peretas telah menghadirkan deretan mesin yang diklaim telah diretas. Menurut mereka, ada 2.000 mesin yang telah diretas.

(Tin/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini