Sukses

Perusahaan Teknologi Kompak Lawan Terorisme

Facebook, Twitter, YouTube dan Microsoft, membuat sebuah database bersama, berisi video dan gambar yang berhubungan dengan terorisme.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah perusahaan teknologi yakni Facebook, Twitter, YouTube, dan Microsoft, membuat sebuah pangkalan data (database) bersama, yang memuat video dan gambar yang berhubungan dengan terorisme dan ekstremisme. Kerja sama ini dibentuk setelah media sosial dituding "menghindari kewajiban" dalam melawan ekstremis online.

Dikutip dari Telegraph, Rabu (7/12/2016), keempat perusahaan teknologi itu mengumumkan akan membuat sebuah pangkalan data menggunakan metode hash. Melalui metode tersebut, mereka bisa menambahkan "sidik jari" digital dari gambar dan video, sehingga jejaring sosial lebih mudah mengidentifikasi konten terkait ekstremisme yang dibuat oleh penggunanya atau di situs web lain.

Jadi sederhananya, jika sebuah akun Twitter perseorangan atau organisasi teroris mengunggah gambar berbau ekstremisme dan terorisme, Twitter akan membuat laporan ke pangkalan data tersebut.

Kemudian staf di Facebook pun akan mendapatkan pemberitahuan apabila gambar yang sama juga diunggah di layanannya. Begitu pula sebaliknya.

Kerja sama ini dinilai akan lebih efektif untuk bisa mengidentifikasi propaganda karena mereka menggabungkan sumber dayanya.

"Dengan saling berbagi informasi, kami mungkin menggunakannya untuk mengidentifikasi konten terorisme di platform kami masing-masing. Kami berharap kolaborasi ini akan menghasilkan efisiensi besar." Demikian pernyataan bersama perusahaan-perusahaan tersebut.

Gambar di pangkalan data tidak akan secara otomatis diblokir. Setiap perusahaan akan memberikan kontribusi gambar dan video, tetapi keputusan menghapus konten tergantung pada kebijakan dan definisi masing-masing perusahaan mengenai konten terorisme itu sendiri.

(Din/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini