Pertama, Dokter Pakai Kacamata Snapchat untuk Rekam Operasi

Liputan6.com, Jakarta - Bagi dokter Shafi Ahmed, mengoperasi pasien hernia bukanlah hal baru. Meski begitu, ada satu hal yang pertama kali dilakukan dirinya pada 9 Desember lalu.

Dokter di Rumah Sakit London Independent ini mengoperasi dan membedah perut pasiennya sambil mengenakan kacamata Snapchat Spectacle. Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari laman Time, Kamis (15/12/2016), ia memakai kacamata 'gaul' warna hitam untuk merekam jalannya operasi.

Kacamata Snapchat Spectacle merupakan sebuah kacamata yang dilengkapi kamera yang mampu merekam video klip selama 10 detik, kemudian mengunggahnya ke Snapchat. Dalam operasi yang berlangsung satu jam itu, Ahmed menggunakan akun Snapchat untuk berbagi serangkaian video klip guna membuat tutorial bagi mahasiswa kedokteran.

Ini bukan pertama kalinya Ahmed menggunakan sebuah teknologi saat bekerja. Pada April lalu, ia menggunakan kamera 360 untuk memfoto gerakannya saat mengoperasi tumor usus besar pada seorang pasien. Dari situ, ia membuat sebuah film medis berbasis virtual reality.

"Saya selalu berpikir mengenai cara mengajar seorang dokter, termasuk bagaimana Anda menggunakan perangkat wearable untuk praktik sekaligus keperluan pembelajaran," kata Ahmed.

Bagi Ahmed, penggunaan teknologi terbaru untuk kebutuhan ini dianggap mendorong batasan dan menjangkau lebih banyak orang dibandingkan sebelumnya. Ia berharap teknologi baru dalam pembelajaran dapat menjangkau lebih banyak orang.

"Snapchat merupakan platform menarik sebab cukup mirip dengan kita. Dengan batasan 24 jam, sebagai individu kita juga bekerja di jangka pendek. Beberapa (informasi) masuk ke memori jangka panjang dan 95 persen masuk ke jangka pendek," kata Ahmed saat ditanya mengenai Snapchat.

Ia pun menyukai kacamata Snapchat Spectacles sebab memudahkan pengguna untuk merekam hanya dengan satu klik serta membagikannya kepada mahasiswa melalui Snapchat. "Mirip dengan mencoba sebuah resep, Anda melatih orang lain dengan cara terstruktur," tuturnya.

(Tin/Why)