Sukses

Android Things, Sistem Operasi Baru Google untuk Perangkat IoT

Lalu bagaimana dengan nasib Brillo, sistem,operasi buatan Google untuk IoT yang dirilis tahun lalu?

Liputan6.com, Mountain View - Android dan Android Wear ternyata bukan satu-satunya sistem operasi (OS) milik Google. Diketahui, raksasa mesin pencari tersebut baru saja selesai mengembangkan sistem operasi terbarunya, dikhususkan untuk perangkat IoT (Internet of Things) yang bernama "Android Things".

Seperti diketahui, teknologi IoT kini hadir untuk membantu penggunanya terhubung dengan perangkat elektronik yang tak hanya sekadar ponsel atau tablet.

Dengan IoT, pengguna bisa mengontrol perangkat lain melalui ponselnya. Nah, Google ingin memaksimalkan sistem operasi Android bagi pengguna agar lebih mudah memanfaatkan IoT.

Seperti dikutip The Next Web, Kamis (15/12/2016), dalam merancang Android Things, Google memanfaatkan layanan dan fitur yang sudah lebih dulu dibuat.

Mereka menggabungkan Brillo, sistem operasi IoT berbasis Android yang sebelumnya dirilis, dengan beberapa layanan seperti Android Studio, Android SDK, Google Play Services hingga Google Cloud Platform.

Tujuannya adalah ingin memudahkan para pengembang (developer) dalam membuat perangkat rumahan pintar yang nantinya bisa terhubung ke Android.

Tak hanya itu, Google juga menciptakan dukungan Android Things untuk Weave, platform komunikasi IoT miliknya yang dapat membantu perangkat pintar terkoneksi ke layanan Google dan bisa membuatnya 'berbicara' ke perangkat lain, termasuk Google Assistant.

Perusahaan teknologi seperti Philips Hue dan Samsung SmartThings pun juga telah menggunakan platform Weave. Google mengatakan, nantinya beberapa perusahaan manufaktur lain seperti Belkin, WeMo, LiFX, Honeywell, Wink, TP-Link dan First Alert akan menyusul.

Sebagai tambahan, Google juga menjelaskan pengguna dapat merancang produk dengan dukungan perangkat keras seperti Intel Edison, NXP Pico dan Raspberry Pi 3.

Google berharap, hadirnya Android Things dapat menopang perkembangan platform IoT Google untuk ke depanya.

Meski banyak alternatif sistem operasi IoT lain bagi para pengembang, perusahaan yang berbasis di Mountain View itu optimistis, jika sistem operasinya itu lebih mumpuni ketimbang yang lain karena juga memiliki akses ke layanan cloud.

Android Things kini masih memasuki proses Developer Preview. Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa beranjak ke tautan ini.

Sekarang, Google masih membenahi Brillo agar dapat mengajak penggunanya migrasi perlahan ke Android Things.

(Jek/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.