Sukses

Lewat Aplikasi Ini Kemacetan di Jakarta Jadi Hal Menguntungkan

Aplikasi ini memberikan kesempatan bagi pengemudi mobil untuk tetap menghasilkan uang meski harus duduk diam kala terjebak kemacetan.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi kamu yang setiap hari beraktivitas di Jakarta, tentunya sudah muak dengan kemacetan lalu-lintas. Hal ini bahkan menimbulkan kerugian finansial bagi para pengendara mobil yang kerap menghabiskan waktunya di jalan.

Startup berbasis aplikasi, Wrapmobil, menemukan jawaban untuk permasalahan tersebut. Aplikasi ini memberikan kesempatan bagi siapa saja yang memiliki mobil untuk bisa menghasilkan uang meski harus duduk diam kala terjebak kemacetan, dengan terpasangnya iklan yang terbungkus di bodi mobil mereka.

Iklan yang terpasang mengusung konsep performa, yang artinya seperti jasa transportasi online, di mana pengemudi akan mendapatkan bayaran untuk setiap kilometer yang ia lalui saat berkendara dengan iklan yang terbungkus di bodi mobil.

"Tidak ada pasar yang lebih pas untuk mengeksekusi konsep ini jika bukan di Indonesia. Misi kami adalah untuk 'membunuh' industri reklame tradisional dan membantu setiap orang agar mampu melunasi mobil pertama mereka," ujar CEO Wrapmobil Manish Nathani melalui keterangan tertulisnya, Jumat (16/12/2016).

Manish mengklaim, solusi yang ditawarkan Wrapmobil jauh lebih murah dari reklame. Bagi pengiklan, harga ini tidak seberapa dibandingkan dengan harga yang harus mereka keluarkan untuk reklame. Iklan di bodi mobil menurutnya jauh lebih baik karena tidak statis, yang mana iklan akan terus bergerak mengitari kota dan memberikan kesan lebih dalam kepada orang-orang.

Dari segi pendapatan pengemudi, Manish mengestimasi bahwa partisipasi dari pemilik mobil yang rata-rata mengemudi dalam jarak 1.000 kilometer, bisa mengumpulkan sekitar Rp 3 juta per bulan dengan iklan penuh di bodi mobil. Dengan jarak yang sama, mereka bisa mendapatkan secara kasar Rp 2 juta per bulan dengan iklan pada sebagian bodi mobil. 

Kelebihan dari Wrapmobil adalah pengemudi dapat memilih sendiri iklan yang sesuai dengan nilai dan identitas mereka. Elemen ini diklaim tidak sekadar mengubah pengemudi mobil menjadi reklame berjalan, tetapi menjadikan mereka duta dari klien pengiklan.

Mereka juga bisa memilih jenis dan gaya dari stiker pembungkus iklan di bodi mobil sesuai keinginan, di mana kebanyakan kompetitor hanya menawarkan iklan yang berada di salah satu sisi panel.

Pengiklan bahkan bisa memantau metrik performa dari iklan di mobil melalui aplikasi. Dalam hal data dan juga analisa, Wrapmobil bisa menginformasikan pada brand apapun yang ingin mereka ketahui--tidak hanya tentang berapa kilometer jarak yang sudah dilalui dan seberapa lama iklan mereka sudah terpampang di sebuah mobil--tetapi juga rata-rata impression yang berhasil diciptakan oleh iklan tersebut tiap bulannya melalui Google Maps API dalam Wrapmobil.

Selain itu, juga banyak data yang bisa dihasilkan untuk memahami situasi kemacetan Jakarta pada waktu-waktu tertentu. Semua hal ini, bersama berbagai bentuk data dan statistik lainnya dari Wrapmobil, bisa membantu suatu brand untuk membuat berbagai keputusan penting.

Hingga saat ini, Wrapmobil sudah menjangkau ratusan pengemudi dan juga bekerja sama dengan banyak perusahaan besar. Aplikasi Wrapmobil akan segera menutup versi beta pada Desember 2016, dan akan segera dirilis ke publik pada pertengahan Januari 2017.

(Isk/Cas)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini