Sukses

Kaleidoskop Tekno Juli: Demam Pokemon Go Menjangkiti Dunia

Pasca diluncurkan secara resmi pada 6 Juli, para pengguna perangkat Android dan iOS menunjukkan antusiasme besar terhadap gim tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Pokemon Go menyedot perhatian besar sepanjang Juli 2016. Pasca diluncurkan secara resmi pada 6 Juli, para pengguna perangkat Android dan iOS menunjukkan antusiasme besar terhadap gim tersebut.

Kehadiran Pokemon Go sudah dinantikan oleh para gamer sejak lama. Hingga akhirnya, gim hasil kolaborasi Nintendo dan Niantic itu resmi meluncur untuk platform Android dan iOS pada Juli 2016.

Saking besarnya antusiasme, banyak pengguna di negara yang belum bisa memainkan gim secara resmi rela unduh APK atau gunakan akun regional tertentu agar bisa memainkan Pokemon Go.

Resmi, Pokemon Go Meluncur di Android dan iOS

Pokemon Go pertama kali tersedia di tiga negara yaitu Amerika Serikat (AS), Australia dan Selandia Baru. Hal ini tidak aneh mengingat banyak pengembang gim dan aplikasi memilih untuk meluncurkan aplikasi besutannya di Australia dan Selandia Baru.

Niantic--yang pernah membuat gim berkonsep augmented reality di bawah Google--memungkinkan pemain bermain dengan berbekal smartphone dan GPS. Untuk mendukung permainan, Nintendo juga sudah menyiapkan wearable gadget khusus yang diberi nama Pokemon Plus. Perangkat yang dibanderol Rp 400 ribuan ini membantu pemain menentukan Pokemon di sekitarnya tanpa perlu selalu melihat smartphone.

CEO Pokemon, Tsunekazu Ishihara, mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama selama dua tahun dengan CEO Nintendo sebelumnya, Satoru Iwata, untuk mengembangkan Pokemon Go.

Candu Pokemon Go

Ratusan gamer Pokemon Go berburu monster di Monumen Nasional, Sabtu (16/7/2016). (Liputan6.com/ Sulung Lahitani M).

Pokemon Go seakan menjadi candu. Setidaknya pada bulan pertama peluncurannya, demam Pokemon Go semakin menjalar ke berbagai kalangan, tidak hanya orang-orang yang memang suka bermain gim termasuk di Indonesia.

Salah satu buktinya yaitu ratusan trainer Pokemon Go mengunjungi Monumen Nasional (Monas) di Jakarta pada Sabtu, 16 Juli 2016, untuk menangkap monster Pokemon.

Terlihat pada hari tersebut, pemain Pokemon Go memadati sejumlah lokasi di Monas seperti patung Pangeran Diponegoro serta area taman yang lebih teduh. Menurut salah satu pemain Pokemon Go, di area Monas memang terdapat banyak monster.

Meski begitu, untuk pemain dengan level tinggi, jumlah monsternya tak terlalu banyak. Sedangkan untuk pemain dengan level bawah, jumlah monster terbilang banyak.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Nostalgia, Alasan Pokemon Go Begitu Digandrungi

Komunitas Pokemon Go (Instinct Depok Team) menunjukan pokemon hasil berburu mereka di area Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Sabtu (6/8). Game augmented reality Pokemon Go akhirnya resmi hadir di Indonesia. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Gim Pokemon Go yang begitu menarik perhatian, jelas menimbulkan rasa penasaran bagi sebagian orang. Apa yang membuat gim besutan Nintendo dan Niantic tersebut sangat digandrungi banyak orang?

Menurut CEO Touchten, Anton Suharyo, hal itu tak lepas dari unsur nostalgia. Ia menilai kepopuleran Pokemon sekitar tahun 90-an membuat banyak penggemar yang sekarang sudah dewasa, ingin merasakan pengalaman bermain.

Pengembangan gim yang sudah berjalan sekitar 20 tahun itu juga membuat banyak orang menantikan kehadiran gim tersebut. Jadi, tidak mengherankan banyak orang yang mau memainkannya, terlebih dengan dukungan teknologi saat ini.

Ia menuturkan sulit membaca tren berapa lama gim ini akan bertahan di pasaran. Namun, seiring dengan perkembangan beragam fitur terbaru dan disesuaikan dengan tambahan tertentu, bukan tak mungkin akan makin banyak orang yang ingin memainkannya.

"Ketertarikan orang untuk mencari tempat baru. Lalu, didukung dengan program turisme tertentu, misalnya, jelas makin menarik orang untuk memainkan gim ini," ujar Anton kala itu.

Sepekan Dirilis, Pokemon Go Raup Untung Rp 184 Miliar

Orang-orang tampak berkumpul di depan sejumlah lokasi McDonalds di Tokyo, untuk mencari Pokemon (Foto: Business Insider)

Selain pernah menduduki puncak Top Charts aplikasi paling banyak diunduh di App Store, Pokemon Go juga pernah bertengger di posisi teratas di App Store sebagai aplikasi berpendapatan tertinggi.

Bahkan mengutip laporan SuperData Research, Rabu (13/7/2016), Pokemon Go diperkirakan sudah meraup untung sekitar Rp 184 miliar dari platform iOS dan Android. Keuntungan yang didapatkan lewat Pokemon Go dinilai cukup menakjubkan. Namun hal serupa juga pernah terjadi terhadap gim tema Pokemon lainnya yang berjudul Pokemon Shuffle.

Selain itu, harga saham Nintendo juga berhasil terdongkrak dengan kehadiran Pokemon Go. Jumlah unduhannya pun menembus angka yang tinggi.

Berdasarkan catatan pada Selasa, 26 Juli 2016, situs analis aplikasi mobile Sensor Tower, mengungkapkan bahwa Pokemon Go berhasil menyentuh angka 50 juta unduhan di Google Play Store setelah 19 hari meluncur. Pokemon Go juga mendapat predikat sebagai gim tercepat yang berhasil mencapai angka 50 juta unduhan.

(Din/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.