Sukses

Bukan Smartphone, Ini Produk Pertama yang Diotaki Snapdragon 835

Qualcomm tentu punya alasan tersendiri tak menjadikan smartphone sebagai produk perdana Snapdragon 835.

Liputan6.com, Las Vegas - Banyak yang memprediksi smartphone bakal menjadi produk debut Snapdragon 835 milik Qualcomm. Nyatanya tidak demikian! Lalu, apa produk pertama yang diotaki prosesor Snapdragon 835?

Produk tersebut tak lain adalah R-8 dan R-9, kacamata berteknologi Augmented Reality (AR) besutan Osterhout Design Group (ODM). Qualcomm tentu punya alasan tersendiri tak menjadikan smartphone sebagai produk perdana Snapdragon 835.

Kacamata Augmented Reality (AR) R-9. Liputan6.com/Corry Anestia

Hugo Swart, Senior Director Product Management Qualcomm mengatakan bahwa Snapdragon 835 dirancang untuk memenuhi sistem komputasi segala perangkat, tak hanya smartphone.

"Kami ingin meng-enable produk non-smartphone agar hadir di tengah-tengah masyarakat," ungkap Swart kepada Tekno Liputan6.com saat media session Qualcomm di Las Vegas Convention Center, Kamis (5/1/2017) waktu setempat.

Salah satu keunggulan Snapdragon 835 adalah dukungan Qualcomm Adreno 540 GR dan 3D Audio, prosesor 835 yang menjanjikan rendering grafik 3D lebih cepat, dan warna 60 kali lebih kaya dari teknologi VR pendahulunya yang ditopang Snapdragon 820.

Menurut Swart, pihaknya telah lama mengembangkan R-8 dan R-9 ODM jauh sebelum Snapdragon 835 hadir. Qualcomm menggaet banyak mitra teknologi dan konten untuk memastikan kualitas VR dan AR yang dikembangkannya.

Hugo Swart, Senior Director Product Management Qualcomm saat menjajal kacamata Augmented Reality (AR) R-9 di media session Consumer Electronics Show (CES) 2017. (Liputan6.com/Corry Anestia)

R-9 rencananya dipasarkan lebih dulu pada kuartal kedua tahun ini seharga US$ 1.799 untuk kalangan enterprise.

Sementara, R-8 akan dibanderol US$ 1.000 dan dijual perdana untuk developer di paruh pertama tahun ini. R-8 tampil lebih kecil dan ringan untuk segmen film, gim hingga olahraga.

(Cas/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini