Sukses

'Bebas Posting Tetapi Harus Ikut Aturan Main'

Tak hanya sebagai tempat berbagi bersosialisasi, di iCO gamer juga dapat berbagai segala macam tips hingga sampai dengan informasi event.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi banyak gamer, informasi merupakan 'senjata' paling ampuh saat bermain gim. Dengan informasi, gamer dapat melewati level lebih cepat, cara mengalahkan bos lebih mudah, dan lain sebagainya.

Didasari hal tersebut, Bodi, perusahaan asal Tiongkok membuat sebuah media sosial berbentuk aplikasi bernama iCO.

"iCO saat ini sudah dapat diunduh di App Store dan Google Play. Aplikasi ini ditujukan untuk gamer sebagai media sosial yang sepenuhnya memfasilitasi hobi nge-gim mereka," ucap Sofian Rustiawan, Manajer Marketing Bodi kepada Tekno Liputan6.com, belum lama ini.

Lewat iCO, gamer akan dipersatukan mulai dari grup kecil, seperti Guild/Clan ke grup yang lebih besar dalam kategori kelompok berdasarkan gim-gim yang dimainkan. Kemudian, grup atau kelompok ini dipersatukan dalam sebuah komunitas gamer yang berbeda-beda dalam satu platform aplikasi.

Tidak perlu syarat khusus untuk bergabung di iCO, gamer cukup memilih kategori gim yang mereka mainkan, kemudian bisa membuat sebuah Guild atau bergabung dengan Guild yang sudah ada. Mudah bukan?

Pun, iCO memiliki beberapa peraturan yang cukup ketat bagi gamer atau guild yang melanggar ketentuan-ketentuan yang berlaku.

"Kami punya admin yang bisa menghapus postingan ilegal seperti cheat dan mod APK yang di-posting ke dalam aplikasi," tegas pria yang akrab dipanggil Akew ini.

Ia menuturkan, "Bilamana gamer kedapatan mendistribusikan cheat atau mod APK, konsekuensinya akan di banned ID-nya. Ketua guild-nya pun akan kami tindak tegas jika tidak melakukan kontrol terhadap para gamer di dalam guild."

"Tak hanya bertindak sebagai fasilitasi bagi gamer dan komunitasnya, tetapi kami juga berharap nantinya iCO dapat menjembatani para pelaku industri game di Indonesia, seperti penerbit gim, event organizer, pengembang gim, payment gateway, dengan para gamer dan komunitasnya," pungkas Sofian.

(Ysl/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.