Sukses

Elon Musk Tetap Ikut Jadi Anggota Penasihat Ekonomi Donald Trump

Jika CEO Uber Travis Kalanick memilih mundur dari keanggotaan dewan penasihat Trump, Elon Musk justru sebaliknya.

Liputan6.com, Jakarta - CEO Uber Travis Kalanick mendapat cibiran lantaran dianggap mendukung kebijakan imigrasi yang ditandatangani Presiden Donald Trump.

Gara-gara hal itu, ratusan ribu orang memilih menghapus aplikasi Uber sebagai tanda kemarahan mereka. Kalanick pun bereaksi, ia langsung memutuskan untuk mundur dari keanggotaan dewan penasihat ekonomi Presiden Donald Trump.

Sementara itu, anggota dewan penasihat ekonomi Trump lainnya, Elon Musk, mengatakan ia akan tetau p bertahan menjadi anggota dewan penasihat ekonomi Presiden Trump. Hal itu diumumkan melalui akun Twitter-nya, setelah dikritik oleh sebagian pelanggan Tesla.

Mengutip laporan Business Insider, Jumat (3/2/2017), Musk yang menjadi CEO Tesla dan SpaceX itu mengatakan, dirinya akan tetap ada di dewan meskipun ia juga keberatan dengan perintah eksekutif Trump menyangkut larangan masuk imigran dari tujuh negara mayoritas muslim.

CNBC melaporkan, langkah ini dilakukan Elon Musk setelah sejumlah pelanggan mengatakan, mereka membatalkan pemesanan Tesla Model 3 lantaran Musk dianggap merupakan koneksi Trump.

Musk mengeluarkan pernyataan dirinya tetap ikut serta dengan dewan penasihat ekonomi Presiden Trump beberapa jam setelah ramainya pemberitaan bahwa CEO Uber mundur dari keanggotaan dewan penasihat ekonomi Presiden.

Berikut adalah pernyataan Elon Musk yang diunggahnya di Twitter:

"Pada Desember lalu, saya setuju untuk bergabung menjadi anggota dewan penasihat ekonomi presiden (Presidential Advisory forum) untuk memberikan umpan balik pada isu-isu yang saya pikir penting bagi negara kita dan dunia. Di pertemuan besok, saya dan anggota lainnya akan mengungkapkan keberatan kami terhadap perintah eksekutif mengenai imigrasi dan menawarkan saran untuk mengubah kebijakan tersebut.

Dewan penasihat presiden punya tugas memberi saran (kepada presiden) dan hadirnya saya bukan berarti saya setuju dengan seluruh kebijakan. Tugas saya adalah untuk mempercepat transisi dunia terkait energi terbarukan dan membantu membuat peradaban multi-planet, sebuah konsekuensi yang akan membuat terciptanya ratusan ribu pekerjaan dan masa depan yang lebih inspiratif untuk semua.

Saya memahami pandangan mereka yang keberatan saya menghadiri pertemuan ini, namun saya percaya bahwa saat ini keterlibatan pada isu-isu penting akan memberikan keseimbangan dan pelayanan yang lebih baik."

(Tin/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini