Sukses

Top 3: iPhone 6 Plus Terbakar Jadi Pusat Perhatian

iPhone 6 Plus yang terbakar dan hampir menghanguskan sebuah kamar tidur jadi pusat perhatian para pembaca.

Liputan6.com, Jakarta iPhone 6 Plus yang terbakar dan hampir menghanguskan sebuah kamar tidur jadi pusat perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com.

Informasi lain yang tak kalah menyedot perhatian datang dari ratusan pengguna Uber yang ramai-ramai menghapus aplikasi dan akun Uber dari smartphone mereka. 

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini. 

1. iPhone 6 Plus Terbakar Hampir Hanguskan Kamar

Seorang wanita di Palm Harbor, Florida tiba-tiba terbangun dari tidurnya sekitar pukul 3 pagi, Selasa (2/2/2017) waktu setempat. Saat itu juga, ia langsung terkejut lantaran menemukan iPhone 6 Plus miliknya terbakar.

Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Phone Arena, perempuan bernama Amanda Bentz itu menyebutkan bahwa api berasal dari sisi kanan ponselnya. Api tersebut juga meninggalkan bekas hitam di meja.

Bentz mengatakan, sarung bantal, selimut, dan tirai kamarnya hangus. Pada saat yang sama, suaminya mencari cara memadamkan api agar tak menimbulkan kebakaran yang lebih besar. Mr Bentz pun menggunakan kemejanya untuk menutup api pada smartphone itu.

Selengkapnya baca di sini 

2. Xiaomi Redmi Pro 2 Bocor di Internet, Usung Baterai dan RAM Besar

Informasi mengenai ponsel yang diduga merupakan penerus Xiaomi Redmi Pro muncul di laman Tiongkok Weibo.

Saat ini, bocoran tersebut belum terbukti kebenarannya, namun pengguna Weibo yang mengunggah informasi tersebut mengklaim bahwa gambar yang diunggah itu merupakan poster asli untuk smartphone Redmi Pro 2.

Mengutip Phone Arena, dari bocoran itu terungkap bahwa Xiaomi Redmi Pro 2 akan hadir dalam dua varian. Untuk varian premium datang dengan RAM 6GB dan memori internal 128GB. Sedangkan versi yang lebih murahnya memiliki RAM 4GB dan memori internal 64GB.

Selengkapnya baca di sini

3. Dianggap Dukung Trump, Ratusan Ribu Pengguna Hapus Aplikasi Uber

Lebih dari 200 ribu pengguna Uber menghapus aplikasi dan akun Uber dari smartphone mereka. Hal ini sebagai bentuk kemarahan warga Amerika Serikat kepada Uber saat terjadinya unjuk rasa di sejumlah bandara.

Berdasarkan laporan Business Insider, banyak pengguna yang menghapus aplikasi Uber lantaran perusahaan terus beroperasi melayani penumpang di Bandara John F Kennedy International, Sabtu lalu.

Padahal, banyak perusahaan taksi lain justru menghentikan layanan dan bermaksud memprotes kebijakan imigrasi yang ditanda tangani Presiden Donald Trump.

Selengkapnya baca di sini 

(Isk)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini