Sukses

Pabrik Baterai Samsung Galaxy Note 7 Terbakar

Masih ingat kasus Galaxy Note 7 meledak atau terbakar? Kali ini giliran pabrik baterai Galaxy Note 7 yang terbakar.

Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat kasus Galaxy Note 7 meledak atau terbakar? Penyebab kasus itu, seperti diwartakan sebelumnya, telah terkonfirmasi yaitu baterai.

Kali ini giliran pabrik baterai Galaxy Note 7 yang terbakar, Samsung SDI. Namun dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Kamis (9/2/2017), Samsung SDI mengatakan pihaknya mampu menangani kebakaran tersebut dengan cepat.

Gambar-gambar yang berbedar di jejaring sosial berkonsep microblogging Tiongkok, Weibo, menunjukkan bahwa dari pabrik yang berafiliasi dengan Samsung Electronics tersebut, asap hitam mengepul ke udara di kawasan Tianjin.

Untungnya, menurut keterangan dari seorang juru bicara bernama Shin Yong-doo, kebakaran ini sama sekali tidak memengaruhi fasilitas produksi. Kebakaran ini, kata Shin, terjadi di fasilitas penyimpanan limbah.

Samsung SDI adalah salah satu dari dua pemasok baterai untuk Galaxy Note 7. Setelah penarikan produk secara global, Samsung "membunuh" Galaxy Note 7. SDI mengatakan, bulan ini telah menginvestasikan sekitar US$ 129 juta untuk keamanan. Selain itu, SDI mengklaim baterai produksinya juga mungkin akan digunakan di smartphone terbaru Samsung. 

Untuk diketahui, Pemerintah Korea Selatan (Korsel) akan memperketat persyaratan keamanan baterai lithium-ion (Li-ion) dan melakukan inspeksi secara berkala. Hal ini dilakukan agar insiden seperti meledaknya sejumlah handset Galaxy Note 7, tidak terulang kembali.

Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi Korsel menjelaskan dalam sebuah pernyataan bahwa manufaktur baterai Li-on, yang produknya biasa digunakan dalam perangkat portabel, akan berada dalam pengawasan yang lebih ketat dan diperiksa secara berkala. Kebijakan serupa juga berlaku untuk perangkat yang menggunakan baterai Li-ion.

(Why/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.